Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 1)Sampel

Penolakkan Perjanjian

Pada tahun 1946, Akio Morita dan beberapa orang rekannya memulai suatu perusahaan dengan nama Tokyo Telecommunications Engineering di sebuah pertokoan yang terkena bom di Tokyo.

Pada tahun 1955, perusahaan Morita membuat radio transistor portable (radio transistor yang dapat dibawa ke mana-mana) yang pertama di dunia. Sebuah perusahaan Amerika, Bulova, menawarkan untuk membeli radio-radio tersebut dengan harga yang menggiurkan, tetapi perjanjian tersebut membuat Morita merasa terganggu. Menurut perjanjian tersebut, Bulova akan menjual semua radio dengan menggunakan nama Bulova. 

Morita ingin agar nama perusahaannya mempunyai arti dan pengaruh. Jadi walaupun perjanjian tersebut dapat memberikan suntikan dana yang besar bagi perusahaannya yang sedang berjuang untuk terus hidup, Morita memutuskan untuk menolak perjanjian tersebut dan berbicara kepada para eksekutif dari Bulova, “Saya sedang mengambil langkah pertama saya untuk lima puluh tahun ke depan bagi perusahaan ini.”

Akhirnya perusahaan Morita terus menjadi salah satu cerita sukses dalam dunia bisnis. Selain radio transistor, mereka juga membuat VCR (pemutar dan perekam kaset video) pertama di dunia dan pemutar piringan digital kecil (compact disc player).

Secara tidak sengaja, pada saat Morita menolak perjanjian dengan Bulova, ia mengganti nama perusahaanya menjadi SONY.

Dalam penjelasan yang sederhana, pemimpin adalah seorang yang tahu kemana dia ingin pergi, dan berdiri, dan berjalan. (John Erksine)

Renungan: Salah satu keahlian yang dibutuhkan dari para pemimpin adalah kemampuan untuk mengambil keputusan penting di saat yang genting. Tentu saja tidak mudah untuk melakukan hal tersebut. Agar dapat mengambil keputusan yang tepat, seorang pemimpin harus memperlengkapi dirinya dengan semua informasi yang penting. Lebih dari semua hikmat manusia, seorang pemimpin pun harus menyerahkan setiap keputusannya kepada Tuhan, yang akan membantunya untuk mengambil keputusan yang paling tepat dan baik.