Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 1)Sampel

Bekas Luka Peperangan Aleksander Agung

Setelah Aleksander Agung mengalahkan dan menduduki Persia dan India, ia dihadapkan dengan pemberontakan dari dalam pasukan tentaranya sendiri. 

Aleksander melompat dari pelataran tempatnya berdiri dan menahan beberapa oknum. Kemudian ia kembali ke podium dan berbicara kepada pasukan yang sedang tidak puas dan memberontak tersebut. Dia membuat sebuah pidato yang menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang prajurit tetapi juga seorang orator.

Dia berkata: “Siapa diantara kalian yang dapat berkata bahwa dia menderita lebih banyak untuk saya dibandingkan dengan saya untuk dia? Datanglah sekarang dari antara kalian yang mempunyai bekas-bekas luka. Perlihatkan bekas luka kalian kepada saya dan mereka semua, dan saya akan menunjukkan bekas-bekas luka saya. Tidak ada satupun anggota tubuh saya yang tanpa luka; tidak ada jenis senjata apa pun yang bekas lukanya tidak saya tanggung.

“Saya telah dilukai oleh pedang, oleh anak panah dan dilontari batu. Saya telah dilempari batu dan dipukul dengan gada pada waktu memimpin kalian menuju kemenangan, kejayaan dan kelimpahan, melewati daratan dan lautan, melintasi sungai, gunung dan padang.”

Dengan menggunakan luka-luka dan bekas luka di badannya, Aleksander Agung membuktikan kepada prajurit di jajaran pasukannya mengenai keberanian, kepahlawanan dan kesetiaannya.

Seperti Paulus yang melipat jubahnya dan berkata; “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.” (Galatia 6:17).

Teladan adalah kepemimpinan. (Dr. Albert Schweitzer)

Renungan: Seorang pemimpin yang mau berkorban akan menginspirasi orang-orang yang dipimpinnya untuk turut berkorban. Integritas memberikan kuasa bagi kata-kata kita, kekuatan bagi rencana kita, dan daya bagi tindakan kita. Hari ini, sebagai seorang pemimpin, apakah Anda mempunyai kerelaan untuk berkorban?