Gue Stress!!! Tolong!Sample
Autarkeia
“Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan” (Fil 4:11).
Charlie Munger, investor kawakan dan salah satu orang terkaya di dunia berujar bahwa banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi kaya hanya karena didorong rasa iri. Masalahnya, berapa banyak pun yang kita kumpulkan, selalu ada orang lain yang lebih kaya. Akibatnya, rasa tidak puas ini selalu bertengger di hati kita, dan menambah stress kita.
Rasanya tidak ada zaman yang separah ini selain sekarang, yang didorong oleh nafsu iri dan kegelisahan untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Pengaruh media sosial membuat orang berlomba-lomba untuk saling memamerkan kekayaan, pencapaian, posisi, dan semua hal duniawi lainnya yang bisa dipamerkan. Seperti kata Pengkhotbah 4:4, “Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.”
Orang-orang dipacu oleh istilah FOMO = Fear of Missing Out. Kita tidak mau ketinggalan. Orang lain punya ini-itu, orang lain pamer ini-itu, kita juga mau! Atau berlomba berapa banyak Like atau View yang mereka peroleh di media sosial. Dan lalu merasa depresi saat melihat orang lain lebih berhasil, atau kalau diejek dan dibandingkan dengan orang lain.
Itulah stress generasi ini.
Paulus memperkenalkan satu istilah yang sangat dalam maknanya di surat Filipi, yaitu kata “Autarkeia”. Kata Yunani ini kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia simpel-nya berarti cukup, berkecukupan, puas. Dia menuliskannya dalam Filipi 4:10-12, ”Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri (autarkeia) dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.”
Mengapa Paulus bisa merasa berkecukupan dalam segala hal?
Karena satu hal.
Satu hal itu adalah Yesus. Paulus mendeklarasikan bahwa asal punya Yesus maka kita memiliki segalanya.
Yesus itu cukup.
Saudaraku, benar bahwa di dunia ini kita punya banyak kebutuhan dan keinginan. Seringkali kita merasa tertekan kalau apa yang kita inginkan itu tidak terjadi, atau bahkan sesuatu yang menurut kita sangat kita perlukan, tidak kita miliki.
Tetapi Paulus mengajarkan kunci untuk puas dan berkecukupan di dalam segala keadaan, kalau kita bisa berpegang pada satu hal, bahwa asal ada Yesus itu cukup. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Fil 4:13).
Namun Paulus tidak berhenti sampai di situ, ia mengingatkan di beberapa ayat berikutnya, bahwa “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”(Fil 4:19).
“Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku,” senandung Daud dalam Mazmur 23. Memiliki Yesus sebagai gembala kita itu cukup. Kita memiliki segalanya, karena Yesus telah mencurahkan diri-Nya untuk kita, dan kita tahu pasti di dalam Dia, kita tidak akan kekurangan.
Kalau kita merasa stress dan tertekan karena kita sedang membandingkan diri kita dengan orang lain, ingatlah bahwa memiliki Yesus itu cukup dan Dia lebih dari segalanya. Yesus memelihara kita. Dia setia.
Dan yakinlah bahwa Allah kita itu bukan seorang Bapa yang tidak peduli dan membiarkan kita. Bapa kita itu akan selalu memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya di dalam Kristus Yesus.
Yesus itu cukup.
Scripture
About this Plan
Stress! Siapa yang nggak pernah mengalami? Terkadang kita melewati hari-hari gelap. Atau masa padang gurun yang kering dan mandul. Kadang tekanan itu begitu berat menghimpit. Rasanya seperti tidak ada jalan keluar.... Renungan 6 hari ini adalah 'sharing' dari pergumulan pribadi untuk mengingatkan saya dan Anda, bahwa Tuhan itu baik dan Dia sedang menggendong kita saat ini juga.
More