Gue Stress!!! Tolong!Sample
Lihatlah Dari Atas Pundak Bapa
“ ….. dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini” (Ulangan 1:31).
Seorang ibu menerima pesan dari anak perempuannya yang kuliah di luar kota. Ibu itu membaca pesannya baris demi baris.
“Ibu, maafkan aku. Jangan kaget, ya Bu. Tetapi, ternyata aku hamil. Aku berencana untuk pindah bersama pacarku dan aku mau putus sekolah.... Maafkan aku, Bu…”
“…………………”
Jantung ibu itu hampir terhenti. Rasa sesak memenuhi dada sampai ke ubun kepalanya.
Kemudian ia terus membaca lagi baris terakhir.
“Cuma bercanda, Bu. Tapi yang ini beneran: aku nggak lulus mata kuliah Matematika, mesti ngulang.”
Seketika ibu itu lega bukan main. Soal nggak lulus satu mata kuliah itu benar-benar jadi persoalan sepele. Memang, kalau anaknya langsung bilang nggak lulus, pastilah ibu itu akan mengomeli anaknya panjang pendek. Sekarang, dia malah tidak ada niat untuk memarahi anaknya.
Hidup itu juga terkadang seperti itu, kan? Kita seringkali merasa tertekan sekali akan keadaan kita saat kita melihat keadaan kita hanya dari satu perspektif. Coba, kita lihat dari perspektif yang lain, tiba-tiba kita akan merasa bersyukur sekali.
Kisah klasik yang seringkali menjadi pelajaran bagi kita adalah kisah bangsa Israel. Mereka kehilangan kesempatan untuk menikmati apa yang Tuhan anugerahkan, karena mereka bersungut-sungut dan tidak bersyukur.
Ah, kita kan nggak seperti mereka….
Nah, mari bayangkan seandainya kita yang berada di dalam sikon mereka.
Nyaman? Boro-boro nyaman. Panas dan nggak ada AC.
Capek? You tell me. Berjalan di padang gurun, 40 tahun!
Bisa makan enak? Menunya sama terus, roti manna setiap hari.
Hari esok bagaimana? Katanya satu saat kita akan sampai ke tanah perjanjian yang dihuni para raksasa.
dan lain-lain…
Kalau bandingkan dengan keadaan kita, bagaimana?
Tetapi apa yang mereka lewatkan?
Mereka gagal melihat dari perspektif yang lain, yaitu:
Apakah mereka sangat rentan dan lemah? Tidak, Tuhan mendemonstrasikan kuasa-Nya, membelah laut merah dan menenggelamkan musuh-musuh mereka
Apakah mereka pernah kekurangan? Tidak. Saat haus, Tuhan menyediakan air. Saat lapar, ada makanan.
Apakah mereka berjalan dalam ketidak-pastian? Tidak, karena Tuhan menyertai mereka dengan tiang api dan tiang awan.
Apakah para penghuni Kanaan itu menakutkan? Belakangan kita tahu, bahwa sebetulnya suku-suku itu sudah ketakutan duluan mendengar tentang bangsa Israel yang sedang datang dan dahsyatnya mukjizat Allah di Mesir.
Dan akhirnya seperti yang Musa simpulkan, Allah menggendong mereka seperti seorang bapa menggendong anaknya.
Jangan lihat hidup kita dari perspektif seolah kita merangkak di atas tanah. Lihatlah dari perspektif bahwa kamu sedang digendong Tuhan. Pemandangan saat merangkak, berbeda dengan pemandangan saat kamu ada di pundak Allah.
Jadi kalau kita sedang merasa lelah dan tertekan sekarang, cobalah lihat dari perspektif yang lain. Lihatlah dari sudut pandang Tuhan bagaimana Tuhan memandang kita dengan cinta kasih yang meluap. Apapun yang sedang kita hadapi sekarang, entah betapa gelapnya kamu melihat hari esok, berhentilah sejenak. Rasakan Tuhan sedang menggendongmu di atas bahu-Nya.
Semua akan menjadi aman dan baik di dalam Dia.
Scripture
About this Plan
Stress! Siapa yang nggak pernah mengalami? Terkadang kita melewati hari-hari gelap. Atau masa padang gurun yang kering dan mandul. Kadang tekanan itu begitu berat menghimpit. Rasanya seperti tidak ada jalan keluar.... Renungan 6 hari ini adalah 'sharing' dari pergumulan pribadi untuk mengingatkan saya dan Anda, bahwa Tuhan itu baik dan Dia sedang menggendong kita saat ini juga.
More