Gue Stress!!! Tolong!Sample
Be Still
"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!" (Mazmur 46:10).
Bagaimana reaksi kita kalau mendengar kabar buruk?
Seringkali panik. Di otak kita itu ada bagian yang namanya amygdala, yang memicu respon kita untuk melawan (fight) atau kabur (flight). Dan seringkali kepanikan ini membuat kita melakukan hal-hal yang salah atau membuat hidup kita stress berkepanjangan.
Bagaimana reaksi Martin Luther kalau dia mendengar kabar buruk?
Salah satu Mazmur favorit Martin Luther adalah Mazmur 46. Dicatat bahwa dalam saat-saat tergelapnya, Luther mengajak teman-temannya untuk menyanyikan Mazmur ini. Mazmur inilah yang menginspirasi Luther untuk menulis Himne “Allahmu Benteng Yang Teguh” (KJ 250). Dikisahkan bahwa Luther menulis himne ini pada saat terjadi Wabah Hitam (Black Plague) di musim dingin tahun 1527, yang hampir menewaskan anaknya. Luther pada saat itu juga dalam kondisi fisik yang lemah karena kelelahan. Lalu ia mulai bermeditasi dengan Mazmur 46 ini dan dari situlah ia memperoleh penghiburan sampai lahirlah himne tersebut.
Lalu juga ada kisah menarik tentang Don Richardson, seorang penginjil kepada suku Sawi di tanah Papua. Lama ia berusaha untuk menginjili tetapi tidak mendapatkan penerimaan dari suku tersebut. Sampai satu saat, ia sedang keluar naik perahu bersama istri dan kedua bayi mereka, ditemani seseorang dari suku Sawi. Tiba-tiba perahu yang ditumpanginya terbalik, dan sang bayi hanyut terbawa arus. Dan sungai tempat mereka berada, bukan sekedar sungai, tetapi sungai pekat yang dipenuhi buaya.
Singkat cerita, semuanya selamat.
Ketika mereka kembali dan orang-orang mendengar kisah itu, salah seorang kepala/tetua suku itu datang kepada Don, dan menyatakan niatnya untuk bertobat.
“Apa yang menyebabkan kamu memilih Tarop of God (maksudnya Yesus Kristus) ?” Don bertanya.
“Ketika aku melihat bahwa Tuhan dapat memberimu damai bahkan ketika kedua anakmu hampir tenggelam, tahulah aku bahwa semua yang kamu katakan tentang Dia pastilah benar. Aku memutuskan bahwa Dia dapat memelihara kami juga.”
Mengapa kita bisa tetap tenang dan diam, saat kita mendengar kabar buruk atau dalam keadaan terjepit?
Kuncinya satu, karena kita memilih untuk percaya.
Karena kita percaya Tuhan itu baik.
Karena kita percaya Tuhan itu yang memegang kendali akan segala sesuatu termasuk yang sedang terjadi di dalam hidup kita.
Karena kita mengizinkan damai sejahtera Allah untuk menguasai kita, gantinya kepanikan kita.
Karena kita percaya Tuhan memelihara kita dan pada akhirnya semua akan baik.
"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!" – Kata “diamlah” di sini dalam bahasa Ibrani berasal dari kata “raphah” artinya relax atau let go.
Saat kita tinggal diam itu adalah saat kita merendahkan diri kita di hadapan Tuhan dan mengakui bahwa tangan Tuhan-lah yang kuat, bukan tangan kita, dan menerima bahwa waktu Tuhan bukan waktu kita, adalah yang terbaik. Seperti yang Petrus tuliskan “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” (1 Pet 5:6).
Be Still.
Relax.
Let go.
Tuhan yang memegang kendali akan segala sesuatu. Tuhan itu baik.
Scripture
About this Plan
Stress! Siapa yang nggak pernah mengalami? Terkadang kita melewati hari-hari gelap. Atau masa padang gurun yang kering dan mandul. Kadang tekanan itu begitu berat menghimpit. Rasanya seperti tidak ada jalan keluar.... Renungan 6 hari ini adalah 'sharing' dari pergumulan pribadi untuk mengingatkan saya dan Anda, bahwa Tuhan itu baik dan Dia sedang menggendong kita saat ini juga.
More