YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa Gumbel

DAY 6 OF 365

Petunjuk untuk Hidup

Pippa dan saya sering tergesa-gesa. Kita tidak mahir dalam perencanaan perjalanan dengan mobil kita. Bahkan kita sering berangkat ke arah yang salah dan sering tersesat (walaupun menggunakan GPS). Saya tidak tahu mengapa saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui betapa pentingnya mendapatkan arah yang baik dan mengikutinya. Banyak dari kita yang seperti ini dalam hidup. Kita sering mengabaikan sesuatu begitu saja. Kita tidak menyadari pentingnya mendapatkan arahan yang baik untuk kehidupan. Jika Anda mengikuti petunjuk Tuhan untuk kehidupan, Anda akan menikmati berkat-Nya dan membawa berkat bagi orang lain.

Mazmur 5:1-12

1. Mulai setiap hari menunggu petunjuk

Saat memulai perjalanan, waktu terbaik untuk mendapatkan petunjuk yang baik adalah sebelum Anda memulai.

Dalam mazmur ini kita memiliki contoh yang bagus tentang bagaimana memulai setiap hari: ‘Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa. Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu’(Ay.2-3). Daud sedang 'menunggu petunjuk arah' (Ay.8, MSG).

Ada sesuatu yang istimewa tentang memulai hari dengan meletakkan permintaan Anda di hadapan Tuhan. Sepanjang hari memiliki dimensi yang berbeda saat Anda 'menunggu penuh harap' (Ay.3).

Tuhan, hari ini aku meminta di hadapan Engkau dan menunggu petunjuk-Mu. Tuntun aku, ya Tuhan. Sebarkan perlindungan-Mu padaku. Lingkupi aku dengan karuniaMu seperti sebuah perisai (Ay.8,11,12).

Matius 5:21-42

2. Ikuti petunjuk Yesus untuk hidup

Ada beberapa petunjuk umum yang berlaku untuk setiap perjalanan mobil. Petunjuk umum itu adalah peraturan jalan. Arahan Yesus dalam Khotbah di Bukit adalah seperti 'rambu lalu lintas untuk kehidupan yang memberkati.

Mengikuti petunjuk Yesus melibatkan gaya hidup yang radikal. Dia menantang kita untuk mampu menentang keras setiap perilaku, pikiran, perkataan, dan tindakan yang salah.

Kata-kata kita harus berupa kata-kata berkat, bukan kemarahan. Jangan mengucapkan kata-kata umpatan kepada saudara laki-laki dan perempuan Anda (Ay.21-22). 'Fakta moral yang sederhana adalah perkataan itu mematikan’ (Ay.22, MSG).

Kita dipanggil untuk melakukan segala sesuatu dengan kekuatan kita untuk memberkati orang-orang yang telah kita hadapi (Ay.23-26). Jika kita mengingat ‘dendam’ seorang teman terhadap kita, kita harus pergi ke teman tersebut dan mencoba ‘melakukan hal yang benar’ (Ay.23–24, MSG). Jika kita mengalami perjumpaan dengan 'musuh lama' kita harus 'melakukan langkah pertama; yaitu memperbaiki yang buruk dengan mereka (Ay.25, MSG).

Kita perlu menjaga apa yang kita lakukan dengan mata dan hati kita. Jika kita membiarkan perbuatan kita rusak, maka hal itu dapat menghalangi kita untuk menjadi berkat bagi orang lain, dan kita akan menjadi busuk dengan sendirinya.

Lakukan tindakan radikal. Ini bukan hanya tentang tindakan perzinahan fisik. Yesus berkata, ‘Jangan berpikir kamu telah mempertahankan kebajikan hanya dengan tetap bangun dari tempat tidur. Hatimu dapat dirusak oleh nafsu bahkan lebih cepat dari tubuhmu. Orang-orang yang melihat kesalahanmu, namun mengabaikannya, mereka juga sama seperti orang yang rusak '(Ay.28, MSG).

Yesus berbicara tentang mata sebagai titik awal perzinahan. Ambillah langkah-langkah radikal untuk menghindari hal semacam itu (Ay.18-30). Seperti Ayub berkata, 'Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?’ (Ayub 31:1).

Pernikahan dimaksudkan untuk menjadi tempat saling memberkati dan menjadi sumber berkat bagi orang lain. Ini berarti kehidupan kesetiaan radikal dalam pernikahan (Matius 5:31–32). Yesus berkata mengenai larangan terhadap perceraian untuk menutup-nutupi keegoisan dan keinginan' (Ay.32a, MSG).

Kita harus menjalani kehidupan radikal yang berintegritas di mana kita mengatakan apa yang kita maksudkan, dan bersungguh-sungguh dengan apa yang kita katakan: ‘Jika ya, hendaklah Anda katakan: ya, jika tidak, hendaklah Anda katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat’ (Ay.37).

Memberkati orang lain berarti memberkati bahkan mereka yang melakukan hal buruk kepada kita (Ay.38-42). ‘Jangan ada lagi saling membalas... Membalas kebaikan hanya untuk mereka yang berbuat baik pada kita dan semacamnya. Hiduplah dengan murah hati' (Ay.39,42, MSG). Membalas kejahatan untuk kebaikan adalah tipu daya iblis. Membalas kebaikan untuk kebaikan adalah yang semestinya. Untuk mengembalikan kebaikan daripada yang jahat adalah jalan Yesus.

Tuhan, bantulah aku pada tahun ini untuk mengikuti petunjuk-Mu untuk tetap hidup dan untuk menyebarkan berkat kemanapun aku pergi.

Kejadian 11:10–13:18

3. Percayalah pada Tuhan untuk mengarahkanmu satu langkah setiap waktu

Hal yang benar-benar saya sukai lebih dari apapun ketika saya melakukan perjalanan panjang dengan mobil (bahkan lebih baik tanpa GPS), adalah ketika saya bersama seseorang di mobil yang tahu akan petunjuknya dan ia memberitahu saya, selangkah demi selangkah, ke mana saya harus pergi. Kaitannya dalam perjalanan hidup, Tuhan menawarkan Anda selangkah demi selangkah kepada kehidupan yang membawa berkat.

Inilah salah satu momen penting dalam Alkitab karena Tuhan memulai rencana penyelamatan-Nya untuk umat manusia. Bab-bab sebelumnya telah menjadi kisah tentang keberdosaan dan pemisahan diri dari Tuhan yang terus meningkat. Dalam ayat-ayat ini tiba-tiba semuanya bergeser saat Tuhan menunjukkan jalan keluar-Nya melalui Abraham!

Tuhan menjanjikan Abraham: ‘Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau... dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat melalui engkau’ (12:2-3).

Tuhan memilih satu individu dan memberkati dia, dan kemudian satu bangsa dan memberkati mereka – tetapi rencana-Nya adalah tetap saja bahwa mereka akan memberikan berkat (Ay.3b). Ini adalah kunci untuk pemahaman kita tentang Perjanjian Lama karena menjelaskan mengapa Tuhan memilih Israel sehingga melalui mereka seluruh dunia dapat diberkati.

Pada akhirnya janji ini digenapi di dalam Yesus. Dia adalah pemenuhan semua janji dan harapan Israel dan melalui Dia semua orang dapat diberkati.

Tujuan Tuhan sekarang ini adalah untuk Anda. Rasul Paulus menulis, 'Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan kitab suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan injil kepada Abraham: “Olehmu segala bangsa akan diberkati.” Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham, bapa orang beriman itu’ (Galatia 3 : 7–9).

Gereja diberkati, seperti Abraham dan Israel, bukan demi dirinya sendiri, tetapi untuk membawa berkat bagi seluruh dunia. Jika Anda telah diberkati oleh Allah, itu bukan untuk kepuasan diri Anda sendiri atau penghormatan diri sendiri; melainkan agar Anda dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Tuhan memanggil Abraham untuk meninggalkan negerinya, bangsanya, dan keluarga ayahnya dan pergi ke negeri yang akan ditunjukkan Allah kepadanya (Kejadian 12:1). Abraham melakukan persis seperti yang Tuhan arahkan kepadanya (Ay.4, TB). Dia mempercayai Tuhan untuk mengarahkan dia satu langkah setiap waktu. Dia tidak dapat melihat langkah-langkah selanjutnya pada saat ini tetapi, dia percaya akan janji-janji Allah.

Ini telah menjadi pengalaman hidup saya. Tuhan mungkin memberi gambaran umum tentang apa yang Dia inginkan untuk kita lakukan - namun menyangkut sejauh rincian tersebut, Dia membawa kita satu langkah setiap saat. Kehidupan iman mengikuti petunjuknya satu langkah setiap kalinya.

Perjalanan tidak selalu mulus sepenuhnya. Abraham adalah manusia yang berdosa seperti kita. Tuhan memberkatinya dengan kekayaan luar biasa (13:1, TB) dan 'istri yang cantik' (12:14, TB). Namun demikian, dalam suatu tindakan kelemahan dan penipuan, ia mengizinkan Firaun untuk menjadikannya sebagai istrinya (Ay.10-20).

Kemudian, setelah pertengkaran muncul di antara para gembala Abram dan Lot (13: 7), Abraham memutuskan bahwa harus ada perpisahan antara dirinya dan kemenakannya (Ay.8-11). Sebenarnya bukan Abraham dan Lot yang jatuh, hal itu dikarenakan seperti yang sering terjadi, yaitu karena pengikut mereka. Realitas gesekan dalam hubungan manusia sangat nyata.

Lot memilih tanah terbaik dan meninggalkan Abraham dengan apa yang tampak kurang baik. Tetapi, sekali lagi, Tuhan memberikan arahan kepada Abraham. Dia mengatakan kepadanya: ‘lihatlah dari mana engkau berasal' (Ay.14).

Tuhan berfirman, ‘Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu’ (Ay.16-17, MSG).

Seperti yang ditulis Joyce Meyer, 'Daripada menjadi putus asa, depresi atau marah ketika orang mengecewakan kita, Tuhan ingin kita mengangkat mata kita, melihat sekeliling, dan mempercayai-Nya untuk memimpin kita kepada situasi yang lebih baik. Dia ingin kita melihat sekeliling dan menghitung berkat kita daripada berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Dia ingin kita memperbaiki mata kita pada-Nya, bukan pada pekerjaan musuh, karena Dia memiliki rencana untuk memberkati kita.'

Oleh karena anugerah Tuhan inilah Abraham dijanjikan berkat yang luar biasa. Tujuannya adalah bahwa dia akan menjadi berkat bagi seluruh dunia. Demikian juga untuk Anda. Anda dipanggil untuk hidup di bawah berkat Tuhan dan membawa berkat bagi orang-orang di sekitarmu.

Tuhan, bantu aku pada tahun ini untuk mengikuti petunjuk-Mu, selangkah demi selangkah, untuk hidup di bawah berkat-Mu, dan membawa berkat sebanyak yang aku bisa bagi orang-orang di sekitarku.

Pippa Adds

Kita semua membutuhkan bimbingan setiap hari dalam semua keputusan hidup yang sulit. Dengan mengikuti jalan yang lurus, kita menghemat waktu dan energi yang terbuang: ‘Tuhan, tuntunlah aku dalam rumah-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku’ (Mazmur 5:8).

References

[Untuk penjelasan lebih rinci dan penerapan 'Khotbah di Bukit' (Matius 5-7) lihat buku Nicky Gumbel The Jesus Lifestyle: shop.alpha.org/product/246/jesus-lifestyle-nicky-gumbel]