Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample
Menghadapi Badai Kehidupan
Pada tanggal 31 Juli 2003, petualang Bear Grylls memimpin sebuah tim yang beranggotakan lima orang menyeberangi Samudra Atlantik Utara dengan perahu karet yang tidak elastis. Mereka berangkat dari Halifax, Nova Scotia, menuju [John o’ Groats](https://en.wikipedia.org/wiki/John_o%27_Groats), Skotlandia. Pada 5 Agustus, badai besar melanda. Ada gelombang 100 kaki. Mereka kehilangan kontak satelit. Mereka (dan kami) takut kehilangan nyawa mereka. Syukurlah mereka selamat dan kemudian dapat menceritakan kisah mereka (lihat [Facing the Frozen Ocean](https://www.amazon.co.uk/Facing-Frozen-Ocean-Treacherous-Atlantic/dp/0330427075/ref=sr_1_1?dchild=1&keywords=Facing+the+Frozen+Ocean&qid=1607859330&s=books&sr=1-1) by Bear Grylls). Tidak semua dari kita harus menghadapi badai fisik semacam ini. Tetapi Yesus berkata bahwa kita semua akan menghadapi badai kehidupan (Matius 7: 25-27). Hidup itu memang tidak mudah. Badai kehidupan begitu banyak dan beragam. Abraham, Daud, dan murid-murid Yesus, semuanya menghadapi badai dalam kehidupan mereka. Apa yang bisa kita pelajari dari teladan mereka?Mazmur 7:11-18
1. Ambilah perisai iman
Ditengah badai Daud berkata, ‘Perisai bagiku adalah Allah... Aku hendak bersyukur kepada Tuhan karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama Tuhan, Yang Mahatinggi’ (Ay.10a,18).
Jika kita jatuh ke dalam godaan dan mulai menikmati dan memeliharanya, Daud memperingatkan, ‘Sesungguhnya, orang itu mengandung kejahatan dan kelaliman, dan melahirkan dusta’ (Ay.15). Ia juga menyebutkan, ‘Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri jatuh ke dalam pelubang yang dibuatnya.’ (Ay.16).
Rasul Paulus mengatakan bahwa Anda harus mengambil perisai yang dapat digunakan untuk memusnahkan semua panah menyala dari si jahat (Efesus 6:16). Perisainya adalah 'perisai iman' atau, seperti yang dikatakan Daud di sini, perisainya adalah 'Tuhan Yang Mahatinggi' (Mazmur 7:11). Ini adalah perlindungan terbaik yang bisa Anda miliki untuk melawan serangan musuh.
Tuhan, terima kasih bahwa aku juga dapat berkata, 'Perisai saya adalah Tuhan Yang Mahatinggi.'
Matius 8:23–9:13
2. Percayalah pada Yesus sang Juruselamat
Terkadang badai dalam kehidupan kita muncul tanpa peringatan. Yesus berada di perahu bersama murid-murid-Nya dan Ia sedang tidur ketika ‘tanpa peringatan, sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang’ (8:24).
Ternyata, para murid sudah terbiasa dengan badai di Laut Galilea; Badai tersebut dikenal karena badai kilat mendadak, menggerakkan air menjadi gelombang dua puluh kaki. Namun, badai ini pastinya sangat serius karena para murid membangunkan Yesus dan berkata, 'Kita akan tenggelam!' (Ay.25).
Selama badai kehidupan,wajar jikalau kita panik (pastinya,saya juga). Terkadang tampak bahwa Yesus sedang 'tidur' (Ay.24). Dia tampaknya tidak melakukan apa-apa terhadap masalah kita. Untungnya, kita semua dapat berseru, seperti yang mereka lakukan, ‘Tuhan, selamatkanlah kami!’ (Ay.25).
Respon alami terhadap badai adalah keraguan dan ketakutan. Yesus memberi tahu mereka bahwa tanggapan terhadap badai seharusnya adalah kepercayaan ('Anda yang kurang percaya', Ay.26a) dan bahwa Anda tidak perlu takut ('Mengapa Anda begitu takut?' (Ay.26a). Yesus cukup mampu menenangkan badai dan itulah yang Dia lakukan. Bahkan di tengah badai seperti pandemi global Pilih Iman daripada Rasa Takut
Setelah menunjukkan kuasa-Nya terhadap elemen-elemen ('Bahkan angin dan ombak patuh terhadap-Nya!' Ay.27), Dia melanjutkan untuk menunjukkan kuasa-Nya atas kekuatan jahat dengan membebaskan kedua orang yang kerasukan setan (Ay.28–34). Yesus jauh lebih peduli tentang orang-orang ketimbang harta benda, tidak seperti orang-orang yang memohon kepada-Nya supaya Ia meninggalkan wilayah mereka (Ay.34).
Yesus melanjutkan dengan menekankan bahwa pengampunan lebih penting daripada penyembuhan. Tetapi, penyembuhan bukanlah hal yang tidak penting. Yesus melakukan keduanya. Dia menunjukkan kekuatan-Nya atas penyakit dan cacat tubuh dengan menyembuhkan orang lumpuh (9:1-2). 'Orang banyak terpesona, takjub dan senang karena Allah telah memberikan kuasa kepada Yesus melakukan perbuatan-perbuatan besar' (Ay.8).
Di tengah badai ada saat-saat tenang. Perjalanan hari ini berakhir dengan momen dimana Yesus memanggil Matius untuk mengikutinya. Yesus diundang untuk makan malam di rumah Matius.
Orang-orang Farisi terkejut melihat Yesus makan bersama dengan 'pemungut cukai dan orang berdosa' (Ay.10) dan berkata, ‘Contoh seperti apakah ini dari Gurumu, bersikap nyaman dengan penjahat dan penipu?’ (Ay.11).
'Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah firman ini: 'Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan', karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”'(Ay.12-13).
Kemurahan Tuhan adalah kebaikan dan pengampunan terhadap orang-orang yang seharusnya tidak layak mendapatkannya. Hari ini, terimalah dan nikmati rahmat-Nya sendiri dan kemudian berbelas kasihlah kepada orang lain.
Tuhan, terima kasih bahwa dalam semua badai kehidupan, saya dapat berseru, 'Tuhan, selamatkan kami.' Bantulah saya untuk mempercayai Engkau dan tidak gentar.
Kejadian 21:1–23:20
3. Bersyukur atas ketetapan-Nya
Abraham tentu saja pernah menghadapi badai dalam hidupnya. Perjalanan hari ini penuh dengan perjuangan, tetapi dimulai dengan saat-saat tenang yang indah di tengah-tengah badai ini. 'Tuhan berkenan kepada Sara ... dan ... melakukan kepada Sara apa yang Dia janjikan' (21:1). Seperti kita kadang-kadang, mereka harus menunggu lama, tetapi akhirnya janji Tuhan terpenuhi. Selama masa penantian, tantangannya adalah tetap percaya kepada Tuhan.
‘Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya’ (Ay.2). Itu adalah momen penuh sukacita. Berkatalah Sara: 'Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku’ (Ay.6).
Tetapi dengan segera Abraham menghadapi badai di rumah tangganya sendiri. Ismael mengolok-olok Ishak (Ay.9), dan ini menyebabkan perpecahan yang lebih dalam di dalam keluarga (Ay.10). Tragisnya, Hagar dan Ismael pergi (Ay.14). Pembagian ini pada akhirnya merupakan konsekuensi dari dosa Abraham sebelumnya dalam membuat Hagar sebagai gundiknya, setelah kurangnya kepercayaannya untuk percaya bahwa Sara akan memiliki seorang anak laki-laki.
Terkadang, situasi yang paling sulit dalam hidup untuk dihadapi dapat terjadi pada diri kita sendiri. Meskipun begitu, Tuhan masih bersama Abraham (Ay.12–13), dan dia mengawasi dan memberkati Hagar dan Ismael (Ay.17-18). Kita melihat kasih karunia Allah sedang bekerja di tengah-tengah situasi yang penuh akan dosa.
Abraham akan menghadapi badai terbesar dalam hidupnya: 'Tuhan menguji Abraham' (22:1).
Terkadang Tuhan mengizinkan kita untuk diuji. Secara pribadi, saya pikir Tuhan tidak pernah bermaksud sedikitpun bahwa Abraham harus benar-benar mengorbankan anaknya, Ishak. Pengorbanan anak-anak selalu merupakan kekejian bagi Tuhan. Tetapi, Dia ingin menetapkan prioritas Abraham.
Perjanjian Baru mengingatkan kita bahwa ujian ini datang setelah janji-janji Allah kepada Abraham tentang Ishak (Ibrani 11:17-19), dan ujian tersebut merupakan ujian atas iman Abraham dan prioritasnya.
Ujian itu menyangkut imannya, karena itu menantangnya untuk percaya bahwa Tuhan dapat memenuhi janjinya tentang Ishak, bahkan jika Abraham bersedia mengorbankannya. Abraham harus percaya bahwa tidak peduli apa yang terjadi, Ishak akan dikembalikan kepadanya (Ay.9).
Namun, hal tersebut juga merupakan ujian atas prioritas Abraham. Hubungan Anda dengan Tuhan dimaksudkan untuk menjadi prioritas nomor satu di dalam hidup Anda, yaitu di atas semua cinta lainnya dengan visi yang Tuhan berikan kepada Anda untuk hidup Anda, dan bahkan di atas hubungan orang-orang terdekat Anda. Abraham bersedia mentaati Tuhan apa pun korbannya. Kekuatannya yang luar biasa adalah bahwa Ia mengasihi Tuhan lebih dari apa pun atau siapa pun.
Syukurlah, Allah menyediakan pengorbanan yang diperlukan (‘Allah sendiri akan menyediakan anak domba', Kejadian 22:8). Ini pertanda pengorbanan besar yang Tuhan buat atas nama kita. Sewaktu Anda memikirkan bagaimana Abraham harus memikirkan untuk mengorbankan anaknya, Anda bisa melihat sekilas betapa besar pengorbanan yang Tuhan berikan kepada anak-Nya yang tunggal untuk Anda dan saya (Yohanes 3:16).
Yesus adalah 'Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia' (Yohanes 1:29). Jika Tuhan menyediakan pengorbanan terakhir untuk memenuhi kebutuhan terbesar Anda, akankah Ia tidak juga menyediakan semua kebutuhan Anda yang lain? Di sini Abraham menyebut Tuhan Jehovah-Jireh', atau 'Tuhanlah yang Menyediakannya’ (Kejadian 22:14). Dia mengakui bahwa penyediaan Tuhan adalah bagian dari karakter-Nya.
Tuhan adalah penyedia yang hebat. Seringkali, saya telah menemukan ini benar di dalam kehidupan saya sendiri dan di dalam komunitas kami. Tuhan setia pada janji-Nya. Sebagaimana rasul Paulus katakan, 'Allahku akan memenuhi semua keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus’ (Filipi 4:19).
Tugas kita adalah untuk menaati Allah (untuk 'mencari dahulu kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya', Matius 6:33a) dan Dia berjanji bahwa jika kita melakukan perintah-Nya, Dia akan menyediakan semua kebutuhan kita ('Semua hal ini akan diberikan kepada Anda', Ay.33b).
Berkat dan persediaan Allah sungguh sangat luar biasa (Kejadian 22:16–18). Ini termasuk: 'Dan dalam Benihmu yaitu Kristus, semua bangsa di bumi akan diberkati' (Ay.18).
Tuhan, terimakasih karena Engkau adalah perisaiku, Juruselamatku dan penyediaku. Bantu aku untuk tetap percaya pada-Mu dan untuk tidak takut. Bantu aku untuk menjadikan-Mu sebagai prioritas nomor satu dalam hidupku.
Pippa Adds
Matius 8:23–9:13
Badai kehidupan sering kali menerpa ketika semuanya berjalan dengan baik. Tiba-tiba entah dari mana, dunia Anda terguncang. Reaksi murid-murid Yesus sama dengan reaksi saya, 'Tuhan, selamatkan kita! Kita akan tenggelam!’ Pada saat itu rasa takut dapat mencengkeram kita dan rasanya seperti Yesus tidak ada di sana. Namun Yesus ada di dalam perahu dan ketika Ia dipanggil, Ia menenangkan badai tersebut – Ia ada di sana selama ini.
References
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org) Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.About this Plan
Alkitab bisa sulit dipahami. Baca atau dengarlah setiap hari renungan dari pendiri Alpha, Nicky dan Pippa Gumbel. Mulailah hari ini!
More