Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample
Lunak dalam Menangani Kejahatan
Tajuk media sering mengungkapkan kemarahan pada hakim yang 'lembek pada kriminalitas' dan gagal dalam menjatuhkan hukuman yang tepat atas pelanggaran yang dilakukan. Ketika saya bekerja sebagai pengacara, saya menemukan bahwa profesi hukum tidak menghormati hakim yang terlalu ‘lembek’. Kami mengharapkan hakim untuk melaksanakan keadilan. Kita tidak mengharapkan mereka untuk berbelas kasih. Di sisi lain, kita mengharapkan belas kasihan dalam hubungan pribadi kita. Orang tua yang penuh kasih akan berbelas kasih kepada anak mereka. Kita mengharapkan teman-teman saling berbelas kasih. Keadilan dan belas kasih biasanya tidak berjalan beriringan. Kami cenderung melihat mereka sebagai alternatif. Kami mengharapkan keadilan *atau* belas kasihan, tetapi tidak keduanya pada saat yang sama. Namun, Tuhan adalah Allah yang *menghakimi dengan keadilan*, dan juga *Tuhan yang berbelas kasih*. Bagaimana Dia bisa menggabungkan dua karakteristik yang tampaknya bertentangan ini? Jawabannya adalah bahwa pengorbanan Yesus telah memungkinkan Allah untuk menggabungkan keadilan dan belas kasihan. Ketika saya pertama kali mengalami perjumpaan dengan Yesus, ilustrasi ini membantu saya memahami apa yang Yesus raih untuk Anda dan saya di kayu salib: Dua orang pergi ke sekolah dan universitas secara bersama-sama dan mengembangkan persahabatan yang erat. Hidup terus berlanjut sampai akhirnya mereka berpisah dan kehilangan kontak. Yang satu kemudian menjadi hakim, sementara yang satunya menjadi lebih buruk dan berakhir sebagai penjahat. Suatu hari penjahat itu muncul di hadapan hakim. Dia telah melakukan kejahatan dan dia mengaku kejahatannya tersebut. Hakim mengenali teman lamanya tersebut dan menghadapi dilema, yang, pada dasarnya, sifat Tuhan. Dia seorang hakim sehingga dia harus adil; dia tidak bisa membiarkan pria itu pergi begitu saja. Di sisi lain, ia ingin berbelaskasih karena ia mencintai temannya. Jadi, dia memberi denda sebagai hukuman yang benar untuk pelanggaran tersebut. Itulah *keadilan*. Lalu, dia turun dari jabatannya sebagai hakim dan menulis cek untuk jumlah denda yang harus dibayarkan. Dia memberikannya kepada temannya dan mengatakan bahwa dia akan membayar denda untuknya. Itu merupakan tindakan *belas kasih*, cinta, dan pengorbanan. Ilustrasi itu bukan sesuatu yang pasti. Keadaan kita lebih buruk - hukuman yang kita hadapi adalah kematian. Hubungannya lebih dekat – Bapa Anda yang di sorga mencintai Anda lebih dari pada orang tua duniawi yang mencintai anak mereka. Dan biayanya lebih besar. Ini lebih mahal daripada uang - ia datang sendiri, dalam pribadi Yesus, dan membayar hukuman dosa. Tuhan tidak lunak dalam kejahatan. Dalam *keadilannya*, Tuhan menghakimi kita karena kita bersalah. Kemudian dalam belas kasihan dan kasih-Nya, Dia turun dalam pribadi Putra-Nya, Yesus Kristus, dan membayar hukuman untuk kita. Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, Tuhan itu adil dan penuh belas kasih.Mazmur 9:12-20
1. Mengandalkan keadilan Allah
Daud tahu bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Adil: ‘TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman’ (Ay.16). Dia juga berseru belas kasihan: 'Kasihanilah... supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji' (Ay.13-14).
Dalam mazmur ini, keinginan untuk keadilan dan keinginan akan belas kasihan bersatu. Daud berdoa agar Tuhan mengampuninya dengan mengeksekusi musuh-musuh-Nya: 'Bangkitlah, TUHAN, janganlah manusia merajalela; biarlah bangsa-bangsa dihakimi di hadapan-Mu!' (Ay.19).
Terkadang, kita memikirkan keadilan dengan cara yang negatif, terutama tentang hukuman. Tetapi, keadilan juga sangat positif. Dalam bahasa Ibrani, kata demi keadilan (mishpat) berarti menempatkan hal yang benar. Ini karena keadilan Tuhan, Daud dapat yakin bahwa 'Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara ‘(Ay.18).
Terima kasih, Tuhan, bahwa Engkau adalah Allah yang Maha Adil. Terima kasih bahwa suatu hari akan ada keadilan bagi semua orang yang menghadapi ketidakadilan di dunia kami saat ini. Terima kasih bahwa suatu hari akan ada keadilan bagi orang miskin dan yang tertindas.
Matius 12:1-21
2. Menerima belas kasihan Yesus
Terkadang kita mengirim paket dengan kata-kata 'Fragile - Handle with Care' menempel pada mereka. Pernahkah Anda merasa membutuhkan salah satu stiker ini?
Yesus sama sekali menolak hukum orang-orang Farisi (Ay.13), mengutip dan menggenapi nubuat Hosea: ‘Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan' (Matius 12:7; Hosea 6:6). Keadilan dan hukum tidaklah sama - memang mereka bisa bertolak belakang. Yesus melanggar hukum-hukum Farisi yang legalistik dengan menyembuhkan seorang pria pada hari Sabat dalam suatu tindakan belas kasihan, cinta, dan kasih sayang yang besar (Matius 12: 13–14).
Yesus menggabungkan keadilan dan belas kasihan. Dia memenuhi semua janji Perjanjian Lama tentang Tuhan yang membawa keadilan kepada bangsa-bangsa. Di sini, Matius mengutip nubuatan Yesaya (Yesaya 42:1-4), yang telah digenapi oleh Yesus (Matius 12:18-21). Dia akan membawa keadilan bagi bangsa-bangsa (Ay.18c) dan memimpin 'keadilan menuju kemenangan' (Ay.20c).
Namun, dia penuh dengan belas kasihan, cinta, dan kasih sayang: ‘Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.' (Ay.20). Ada saat-saat dalam hidup ketika kita secara fisik, emosional, atau spiritual rentan - seperti ‘buluh yang memar' atau 'sumbu membara'.
Yesus terus menunjukkan kepada kita belas kasihan, cinta, dan kasih sayang saat kita lemah dan rapuh. Ketika kita rapuh, Yesus menangani kita dengan hati-hati.
Yesus mengutip salah satu 'nyanyian hamba' dari Yesaya 40-55. Lagu-lagu ini adalah tentang seorang hamba yang menderita yang akan mengorbankan hidupnya untuk membawa pengampunan dosa (Yesaya 52:13–53:12).
Dalam "lagu-lagu pelayan" ini, belas kasih dan keadilan Tuhan datang bersamaan. Dunia sudah dipulihkan; ketidakadilan dan penindasan diakhiri, mereka yang miskin dan tak berdaya dibebaskan. Namun, Allah sendiri yang berkorban, yang menanggung hukuman dan konsekuensi atas dosa-dosa kita. Daripada dihancurkan oleh keadilan Tuhan, Anda dibebaskan oleh-Nya. Di kayu salib, keadilan dan kemurahan hati bertemu.
Terima kasih, Yesus, bahwa Engkau datang sebagai hamba yang menderita. Terima kasih bahwa Engkau memungkinkan keadilan dan belas kasihan untuk datang bersama melalui pengorbanan-Mu di kayu salib.
Kejadian 31:1-55
3. Bersukacita dalam pengorbanan Allah
Pernahkah Anda dijanjikan suatu promosi yang tak kunjung datang, atau menghabiskan banyak waktu terbuang sia-sia untuk menyelesaikan beberapa tugas tanpa dibayar? Pernahkah Anda menjadi korban kecemburuan, tuduhan palsu atau tipuan sesungguhnya?
Begitu banyak bagian pada renungan ini terlihat seperti kehidupan kita sehari-hari. Dalam situasi frustrasi dan rasa sakit kita sehari-hari, sangat meyakinkan untuk mengetahui bahwa Tuhan selalu memiliki solusi bagi kita.
Dalam renungan ini, kita melihat perincian atas apa yang pada dasarnya penting, yaitu kepentingan keluarga. Mungkin Laban menerima menantu laki-lakinya begitu saja. Pastilah Yakub merasa bahwa niat baiknya telah disalahgunakan. Dia merasakan sikap Laban terhadapnya ‘bahwa Laban tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadanya' (Ay.2). Dia telah memberikan pekerjaannya 100% upaya - dia telah bekerja dengan segenap kekuatannya: ‘Juga kamu sendiri tahu, bahwa aku telah bekerja sekuat-kuatku pada ayahmu' (Ay.6).
Ketentuan pekerjaan Yakub sangatlah sulit. Mertuanya telah menjadi bos yang cukup kejam. Dia telah membuat Yakub membayar kerugian yang terjadi karena kecelakaan atau pencurian oleh orang lain (Ay.39). Kondisi kerjanya sangat tidak memuaskan (Ay.40).
Lebih buruknya lagi, dia merasa tertipu. Alih-alih menaikkan gajinya, Laban tampaknya telah mengubahnya sepuluh kali (Ay.7). Rahel dan Lea juga merasa mereka sudah sulit dikerjakan. Mereka telah dijual ke Yakub dan kemudian menyaksikan ayah mereka iri dengan keberhasilan suami mereka (Ay.14-16).
Dapat dimengerti bahwa mereka semua merasa sakit hati terhadap Laban. Namun, tanggapan mereka tidak begitu baik. Mereka semua lari ketika Laban sedang bekerja. Mereka tidak memberinya kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak dan cucu-cucunya (Ay.25,28). Di atas semua itu, untuk beberapa alasan yang tidak bisa dimengerti, Rachel mencuri dari ayahnya tanpa memberi tahu suaminya.
Terlepas dari semua ini, Tuhan memberkati Yakub: tetapi Allah tidak membiarkan dia [Laban] berbuat jahat kepadaku' (Ay.7). Ia menjadi lebih makmur daripada Laban. Sebenarnya Tuhanlah yang telah memanggil Yakub untuk kembali ke rumah kepada Ishak dan menjanjikan dia ‘Aku akan menyertai engkau’ (Ay.3). Meski Yakub melakukan hal yang benar, cara yang dilakukan ternyata tidak benar. Namun demikian, Allah campur tangan atas namanya dengan berbicara kepada Laban dalam mimpi (Ay.24). Tetapi untuk itu, Yakub mungkin telah diutus dengan tangan hampa (Ay.42).
Pada akhirnya, mereka mendiskusikan jalan penyelesaian yang memuaskan. Di tengah-tengah renungan ini, kita melihat petunjuk-petunjuk tentang pertanda apa yang akan terjadi. Baik Yakub dan Laban memandang Tuhan untuk keadilan (Ay.53). Lalu, ada persembahan korban (Ay.54).
Sewaktu mereka mencari keadilan Allah dan mempersembahkankorban, kita diingatkan sekali lagi di kayu salib, di mana keadilan dan belas kasihan Allah bersatu.
Bapa, bagaimana bisa aku membalas kasih-Mu selain dengan memuji-Mu. Terima kasih bahwa Engkau adil dan penuh belas kasihan. Terima kasih atas pengorbanan Yesus. Terima kasih, pada saat ketidakadilan, aku dapat melihat-Mu untuk perlindungan dan belas kasihan. Bantu aku untuk berbelas kasih seperti Engkau berbelas kasih kepadaku.
Pippa Adds
Kejadian 31:32
Apa sebenarnya yang dilakukan Rachel dengan mencuri allah rumah tangganya? Dan, apa yang Laban lakukan dengan memiliki allah rumah tangga?
Mereka memiliki allah lain dan Rachel telah mencuri, berbohong, dan telah mencemarkan nama baik kepada ayahnya ... Tidak heran Tuhan harus memberikan Sepuluh Perintah Allah!
References
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)About this Plan
Alkitab bisa sulit dipahami. Baca atau dengarlah setiap hari renungan dari pendiri Alpha, Nicky dan Pippa Gumbel. Mulailah hari ini!
More