Komunitas Yang MembangunSampel

Komunitas Yang Membangun

HARI KE 3 DARI 5

Memegang teguh pengakuan pengharapan

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia (Ibrani 10:23)

“Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5:5)

Victor Frankl, psikiater Yahudi, dibawa tentara Nazi ke kamp konsentrasi di Auschwitz, bersama 1.500 orang lainnya. Setiba di sana, 1.300 orang, termasuk orangtua, istri, dan saudaranya, dibawa ke kamar gas untuk dibunuh. Frankl sendiri dibiarkan hidup di kamp, namun ia kehilangan orang yang dikasihinya. Walau tersiksa lahir batin, ia bertahan. Mengapa? Karena ia punya harapan. Dr. Jerome Groopman, penulis The Anatomy of Hope, menjelaskan harapan adalah obat untuk tetap hidup sehat dalam situasi genting. Harapan meyakinkan orang bahwa yang terbaik masih akan datang.

2 Timotius ditulis ketika Paulus kesepian, masuk sidang pengadilan, tanpa seorang pun bisa membelanya, Demas telah terbujuk kenikmatan dunia dan meninggalkannya, Aleksander, si tukang tembaga, telah memberi kesaksian yang memberatkan.

Namun Paulus tidak kehilangan harapan. Harapannya disandarkan kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Saat kehilangan rekan-rekan, ia yakin Tuhan sendiri akan mendampingi dan menguatkan.

Harapan sangat penting, tapi jika kita berharap banyak kepada manusia, kita bisa kecewa. Taruhlah harapan kepada Tuhan yang tak berubah di segala keadaan.

Dalam suatu liburan pada bulan Oktober, saya terpaksa mendekam di kamar selama beberapa hari untuk memulihkan diri dari sakit kronis. Suasana hati saya pun jadi semendung langit kala itu. Ketika saya akhirnya bisa keluar dan berjalan-jalan ke suatu mercusuar bersama suami, awan kelabu masih menghalangi sebagian besar pemandangan yang ada. Namun, saya tetap berusaha mengambil beberapa foto pegunungan yang mendung di tengah langit kelabu.

Malam itu, saat kecewa karena hujan turun deras dan kami harus terkurung di kamar, saya melihat-lihat foto-foto yang tadi kami ambil. Saya terkesiap dan memperlihatkan kamera kepada suami. “Lihat, ada pelangi!” Ketika berfokus pada kondisi muram yang sebelumnya saya alami, saya sempat melewatkan cara Allah menyegarkan jiwa saya yang letih dengan secercah harapan yang tak terduga.

Ketika kita mengingat betapa seringnya Allah telah menolong kita dan juga orang lain di masa lalu, kita dapat percaya bahwa pengharapan kita aman di dalam Dia, tak peduli seburuk apa pun perasaan kita saat ini.

Setiap kali kita melalui lembah kesukaran, selalu ada pintu pengharapan (David Jeremiah)

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Komunitas Yang Membangun

Renungan ini akan mengingatkan pentingnya komunitas yang membangun. Dengan komunitas yang saling membantu dan menguatkan, kehidupan kehidupan kita akan semakin kuat.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: bcs.org.sg