Tubuh, Jiwa, dan Roh yang SehatSampel

Memuliakan Tuhan dengan Tubuh Kita

Selama pelayanan-Nya di bumi, Yesus banyak melakukan mukjizat kesembuhan fisik. Salah satunya adalah kesembuhan seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan (Markus 5:25). Ia sudah berobat ke berbagai tabib namun tidak kunjung sembuh, malah keadaannya semakin memburuk (Markus. 5:26). Perempuan ini beriman bahwa dengan menjamah jubah Yesus saja, ia akan sembuh (Markus 5:28). Dan terjadilah sesuai imannya.

Ketika perempuan tersebut menjamah jubah Yesus, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit (Markus 5:29). Yang menarik dari kisah ini, setelah perempuan tersebut berhenti pendarahannya karena menjamah jubah Yesus, Yesus memanggilnya sebagai anak (daughter) dan memuji imannya. “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Markus 5:34)

Setiap kita memiliki riwayat kesehatan yang berbeda-beda. Saat ini ada yang sedang dalam keadaan sehat, ada yang sejak lahir memiliki masalah kesehatan tertentu, dan ada juga yang sedang memiliki masalah kesehatan akibat pola hidup. Apa pun situasi Anda saat ini, tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah.

Bila Anda merasa sehat, tidak ada salahnya untuk check-up kesehatan agar dapat mengetahui kondisi Anda secara lebih akurat. Bila Anda sakit, berobatlah sebelum semakin memburuk. Tuhan dapat menyembuhkan dengan berbagai cara: ada yang melalui perantaraan dokter, ada yang melalui mukjizat-Nya secara langsung. Anda tidak pernah tahu Tuhan akan memakai cara yang mana. Berobat ke dokter pun dapat menjadi langkah iman Anda bila Anda yakin bahwa Allah pun dapat menyembuhkan melalui dokter juga.

Kita sudah belajar bahwa menjadi sehat merupakan bentuk penatalayanan kita sekaligus penyembahan kepada Tuhan. Tubuh kita sudah dibeli dengan darah Yesus yang mahal. Tubuh kita bukan lagi milik kita, melainkan milik Tuhan. Oleh karenanya, muliakanlah Allah dengan tubuh Anda! (1 Korintus 6:20)

Salah satu cara kita memuliakan Tuhan dengan tubuh kita adalah melalui membangun gaya hidup yang sehat (healthy lifestyle). Dengan menjaga kesehatan, kita akan terhindar dari penyakit. Masalah kesehatan seringkali muncul karena gaya hidup tidak sehat. Mari belajar membangun kesadaran (awareness) serta pengetahuan akan gaya hidup yang sehat. Cari tahu makanan yang bernutrisi dan pilihlah untuk mengonsumsinya. Kenali berbagai jenis olahraga dan pilih yang sesuai dan mampu untuk kita lakukan. Serta, miliki waktu istirahat yang cukup. Buatlah batasan (restrictions) untuk tidak melakukan/mengonsumsi apa yang tidak membuat kita semakin sehat.

Dalam Roma 12:1, rasul Paulus memerintahkan agar mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah–inilah ibadah yang sejati. Untuk memulai gaya hidup yang sehat, tentu ada banyak pengorbanan yang perlu kita lakukan. Kita perlu melepas banyak hal yang selama ini terasa enak namun tidak baik untuk kesehatan kita.

Persembahan selalu membutuhkan pengorbanan. Namun, ketika kita mempersembahkan kepada Tuhan, sesungguhnya Tuhan tidak sedang mengambil dari kita, malah ingin menambahkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Kita mungkin merasa ‘kehilangan’ kenyamanan dan apa yang kita anggap nyaman saat ini, namun hasil kesehatan yang kita nikmati nantinya jauh lebih berharga dari itu semua.

Pada prinsipnya, ketaatan kepada Tuhan membutuhkan pengorbanan saat ini namun selalu untuk kebaikan kita sendiri. Apakah Anda percaya akan hal itu?

Kita tidak perlu sehat untuk memulai gaya hidup yang sehat, tetapi kita perlu memulai gaya hidup yang sehat untuk menjadi sehat.