Tubuh, Jiwa, dan Roh yang SehatSampel

Tubuh, Jiwa, dan Roh yang Sehat

HARI KE 1 DARI 4

Mengasihi Tuhan dengan Seluruh Hidup Kita

Menurut World Health Organization (WHO) dan United Nation Children’s Fund (UNICEF), jumlah orang dewasa dengan berat badan berlebih di Indonesia telah berlipat ganda selama dua dekade terakhir. Menurut Survei Riset Kesehatan Dasar Nasional 2018, obesitas anak juga meningkat, yaitu satu dari lima anak usia Sekolah Dasar dan satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Salah satu penyebabnya adalah karena penduduk Indonesia lebih banyak mengonsumsi makanan produk olahan yang tinggi lemak dan gula dibandingkan makanan sehat serta kurang banyak bergerak (sedentary lifestyle). Obesitas sendiri akan menimbulkan banyak penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, batu empedu, dan masih banyak lagi.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menjadi sehat dan utuh di dalam Tuhan. Kesehatan kita adalah salah satu bentuk kepercayaan yang Tuhan telah berikan untuk kita kelola. Menjadi sehat merupakan salah satu bentuk penatalayanan sekaligus bentuk penyembahan kita kepada Tuhan.

Getting healthy is an act of stewardship and also an act of worship.

Menjadi sehat di sini bukan saja bicara tentang kesehatan jasmani saja, melainkan juga kesehatan jiwa dan rohani. Ketiganya berkaitan erat. Bila jiwa kita tidak sehat; menyimpan banyak kepahitan dan kemarahan, maka hal tersebut dapat memengaruhi kesehatan tubuh kita juga. Kita mungkin dapat memiliki tekanan darah tinggi, stres berlebihan, dsb. Bila kita tidak membangun keintiman dengan Tuhan, malas membaca dan merenungkan Firman Tuhan, malas berdoa; maka ketika kita menghadapi masalah dan tekanan dalam kehidupan, kita dapat dengan mudah kecewa, pesimis, dan mudah menyerah. Tuhan berkehendak agar kita sehat baik secara roh, jiwa, dan tubuh (1 Tesalonika 5:23).

Ketika seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus mengenai hukum yang terutama, Yesus menjawab, Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai Orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu,” (Markus 12:29-30). Yesus mengutip Ulangan 6:4-5 ketika Musa sedang mengulang perintah dan prinsip yang Allah kehendaki bagi umat Israel untuk dijalankan agar mereka dapat menjadi bangsa yang kudus dan menerima berkat di tanah perjanjian bila mereka taat. Bagian ini dikenal juga sebagai The Great Shema (“Shema” artinya “mendengar”) yang merupakan doa utama dalam Yudaisme.

Dalam The Great Shema, kita diperintahkan terlebih dahulu untuk ‘shema’ atau mendengar. Konsep mendengar bagi umat Yahudi sama dengan melakukan. Mendengar dan taat atas apa yang didengar merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Selanjutnya dikatakan bahwa Allah itu esa. Kita menyembah Allah yang satu. Dan kita diperintahkan untuk mengasihi dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan (Ulangan 6:4-5).

Dalam konsep orang Yahudi, hati adalah pusat segala aktivitas intelektual. Hati (Ibrani: ‘lev’) merupakan pusat pikiran, perasaan, dan pengambilan keputusan. Dapat dikatakan bagi orang Yahudi, hati dan otak adalah sama. Sama seperti konsep “shema” atau mendengar bagi umat Yahudi sama dengan melakukan (action), demikian juga halnya dengan mengasihi bagi umat Yahudi bukan sekadar perasaan saja, melainkan juga sebuah keputusan (decision) dan perbuatan (action).

Lalu, konsep jiwa (Ibrani: ‘nephesh’) bagi orang Yahudi merujuk kepada seluruh fisik seseorang. Mengasihi Tuhan dengan seluruh jiwa berarti mendedikasikan seluruh tubuh kita (entire physical being) untuk mengasihi-Nya. Sementara, mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (Ibrani: ‘me’od’) adalah mengasihi-Nya dengan seluruh kapasitas, segala kepunyaan kita, untuk memberi penghormatan kepada-Nya. Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (Ibrani: ‘me’od’) adalah panggilan untuk mengasihi Tuhan dengan segala apa yang kita punya.

Perintah yang terutama ini memanggil kita semua untuk mengasihi Tuhan dengan segenap roh, jiwa, dan tubuh kita; segenap aspek kehidupan kita tanpa terkecuali; yang diwujudkan dalam perbuatan nyata dalam bentuk ketaatan. Melalui perintah ini kita dapat melihat dengan jelas bahwa keutuhan (wholeness) di mata Tuhan selalu meliputi roh, jiwa, dan tubuh kita. Sebagai pengikut Kristus, kita diajarkan untuk menjaga kesehatan dan merawat ketiganya.

Untuk menjaga kesehatan baik roh, jiwa, dan tubuh kita perlu membangun:

1.Rutinitas/pengulangan.

Membangun pola hidup yang sehat dimulai dengan membangun kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan dengan konsisten (pengulangan) dan dijalankan selama periode yang lama. Hal yang rutin tidak akan terlihat spektakuler dan dapat juga membuat kita bosan. Tujuan atau motivasi kita untuk menjaga hidup sehat, ketaatan kita untuk menjalankan The Great Shema, serta bergantung kepada kekuatan Roh Kudus akan menolong kita menembus kebosanan dan kita dapat membangun kebiasaan yang terus berlanjut.

2.Batasan/boundaries.

Dosa masuk ke dunia karena Adam dan Hawa melanggar batasan. Untuk menjaga kesehatan dalam segala aspek, kita perlu membangun batasan. Batasan ibarat sebuah pagar yang melindungi apa yang berada di dalamnya. Misalnya, untuk menjaga kesehatan hubungan pernikahan kita, kita membuat batasan untuk tidak bertemu dengan lawan jenis berdua saja di ruang tertutup. Untuk menjaga badan kita tetap sehat, kita membuat batasan untuk tidak mengonsumsi gula secara berlebihan.

3.Istirahat/rest.

Tuhan kita beristirahat di hari ketujuh setelah menciptakan bumi dan segala isinya. Tuhan merancang manusia untuk dapat berfungsi maksimal juga bila kita beristirahat yang cukup. Bangunlah kebiasaan dan buatlah prioritas untuk memiliki tidur yang cukup 6-8 jam sehari.

Ingatlah, kita membangun pola hidup yang sehat baik secara roh, jiwa, dan tubuh kita sebagai wujud kasih kepada Tuhan, penyembahan kita, dan juga penatalayanan (stewardship) atas hidup yang sudah Ia percayakan kepada kita. Kita akan semakin efektif dalam menjalankan rencana Tuhan atas hidup kita bila kita sehat.

Hari 2

Tentang Rencana ini

Tubuh, Jiwa, dan Roh yang Sehat

Seringkali orang-orang beriman hanya memikirkan kesembuhan, keutuhan, dan kesehatan hanya dari aspek rohani saja. Kebenarannya adalah: keutuhan dan kesehatan tubuh, dan jiwa, dan roh kita, sangat penting di mata Tuhan. Seluruh hidup kita (tubuh, jiwa dan roh) adalah anugerah dari Tuhan untuk kita kelola. Melalui renungan ini, mari belajar prinsip dan cara-cara mengembangkan kesehatan kita secara menyeluruh.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org