Iman = Yesus > SayaSampel

Iman = Yesus > Saya

HARI KE 1 DARI 5

Iman = Yesus > Saya

Iman itu apa sih? Yang disebut sebagai orang yang penuh iman itu seperti apa ya? Yang sudah lama jadi Kristen? Yang rajin melayani? Yang pengetahuan Alkitabnya dalam?

Apakah beriman itu sesuatu yang jelimet dan sulit?

Tuhan Yesus, malah memuji kesederhanaan anak-anak yang datang kepada-Nya dan menyuruh kita mencontoh dari mereka: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”

Anak-anak dengan sederhana mempercayai orang tua mereka, karena mereka percaya bahwa orang tua mereka lebih sanggup daripada mereka. Bayi yang baru lahir tidak punya kemampuan apa-apa, kecuali percaya kepada orang dewasa yang merawatnya. Percaya adalah satu-satunya hal yang mereka bisa lakukan.

Iman itu sesederhana percaya bahwa Allah lebih besar, lebih mampu dari kita. Iman itu mengandalkan Tuhan gantinya kekuatan kita sendiri.

Abraham dipanggil oleh Allah dari kenyamanannya ke tempat asing. Abraham pergi, karena ia percaya bahwa Allah sanggup dan menyediakan tempat kediaman baginya dan bagi keturunannya, di tanah yang asing.

Abraham dijanjikan anak oleh Allah padahal usianya sudah tua dan Sarah sudah mandul, tetapi Abraham percaya bahwa itu akan terjadi, karena Allah telah menjanjikan bahwa keturunannya akan seperti bintang di langit. Bagi Abraham, Allah yang menciptakan segala bintang di alam semesta, sanggup melakukan mukjizat untuk menepati janji-Nya.

Abraham taat kepada Allah ketika diminta untuk mengorbankan Ishak, karena ia percaya Allah sanggup membangkitkan Ishak, sekalipun Ishak mati.

Musa merasa gentar ketika Allah pertama kali menyuruhnya untuk menghadap Firaun dan memintanya melepaskan bangsa Israel. Tetapi Musa menaruh imannya kepada Allah, bahwa Allah yang ditemuinya di belukar membara tersebut, lebih besar dari pada kemampuan dirinya untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Dari dua belas mata-mata yang dikirim Musa, sepuluh orang dengan gentar melaporkan para raksasa yang lebih besar daripada mereka. Dan ketika bangsa Israel mendengar cerita mereka, mereka pun mengutuki Musa. Sebaliknya Yosua dan Kaleb, memandang Allah mereka lebih besar daripada para raksasa yang tinggal di tanah perjanjian itu.

Kaleb dengan gagah berani di usia 80 tahun, berseru kepada Yosua, “Berikan gunung ini padaku”, tempat di mana para raksasa bermukim, untuk ia taklukkan, karena ia tahu Allahnya lebih besar daripada dia dan segala raksasa itu.

Daud mendatangi Goliat, raksasa dengan badan menjulang perkasa dilengkapi baju besi, karena ia tahu bahwa Allahnya lebih besar dari Goliat, lebih besar dari dirinya sendiri, dan telah terbukti selalu setia menyertainya, ketika ia melawan beruang dan serigala. Dengan tegas dia berseru, “Di tangan Tuhanlah pertempuran!”

Iman tidak menuntut kita mengerti akan segala sesuatu atau memiliki solusi dari masalah kita. Iman itu sesederhana: “Oke deh, pokoknya Tuhan Yesus beserta saya, Dia lebih besar daripada saya. Dia lebih besar daripada masalah saya”

Bagian saya, jalan saja bersama Tuhan Yesus.

Semua aman.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Iman = Yesus > Saya

Apakah kalian sering mengalami beriman itu pernuh tantangan? Temukan di renungan ini, hal-hal praktis mengenai iman dalam kehidupan sehari-hari. Iman itu sederhana, iman itu membentuk perspektif kita, iman itu duduk di kaki Yesus, bagaimana menghadapi keraguan, dan koleksi ayat-ayat yang membangun iman

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.thehopemessage.com