Lebih Dari Seorang Tukang KayuSampel

More Than a Carpenter

HARI KE 9 DARI 14

Apakah Catatan Alkitab Bisa Diandalkan?

Kita harus menguji keandalan historis Alkitab dengan kriteria yang sama ketatnya dengan pengujian terhadap seluruh dokumen sejarah lainnya.

Mengetahui jumlah naskah yang masih bertahan, keandalan dari salinan, konsistensi salinan, dan jangka waktu antara naskah asli dan salinan bisa membantu kita merasa yakin bahwa naskah yang kita miliki adalah sesuai dengan aslinya. Craig Blomberg, mantan peneliti senior di Cambridge University di Inggris dan sekarang profesor Perjanjian Baru di Seminari Denver, menjelaskan bahwa naskah-naskah Perjanjian Baru “telah dilestarikan dalam jumlah yang jauh lebih besar dan dengan pemeliharaan yang jauh lebih baik dibandingkan dokumen kuno lain manapun.” Bloomberg menyimpulkan bahwa “97-99% Perjanjian Baru dapat direkonstruksi melampaui keraguan apapun yang masuk akal.”*1 Perhatikan bahwa, pada tahun 2009, terdapat lebih dari dua puluh ribu salinan naskah-naskah Perjanjian Baru. Ilad (puisi epik Yunani kuno), yang menduduki posisi kedua setelah Perjanjian Baru dalam otoritas naskah, hanya memiliki 643 naskah yang masih ada.

Namun, kita masih harus memutuskan sejauh mana sebuah catatan asli dicatat secara tepat oleh penulisnya. Kemampuan penulis untuk menyampaikan kebenaran sangat erat kaitannya dengan kedekatannya dengan para saksi baik secara geografis maupun kronologis terhadap peristiwa-peristiwa yang dicatat. Catatan Perjanjian Baru tentang kehidupan dan ajaran Yesus dicatat oleh orang-orang yang merupakan para saksi mata itu sendiri maupun mereka yang mengisahkan catatan para saksi mata tentang peristiwa-peristiwa sesungguhnya atau ajaran-ajaran Kristus. Perhatikan Lukas 1:1-4 sebagai contoh. Para ahli mengakui kecermatan sejarah kitab Lukas. “Konsensus umum dari para ahli liberal dan konservatif adalah bahwa Lukas sangat akurat sebagai seorang sejarawan,” jelas John McRay, profesor Perjanjian Baru dan arkeolog di Wheaton College.

"Dia orang yang berpendidikan tinggi, fasih berbicara, pendekatan Yunaninya mendekati kualitas klasik, ia menulis sebagai orang yang terpelajar, dan penemuan-penemuan arkeologis menunjukkan berulang kali bahwa Lukas sangat tepat dalam menyampaikan sesuatu.”*2 Ada banyak bukti eksternal di luar Alkitab yang juga meneguhkan kesaksiannya. Dalam bukunya, The Historical Jesus: Ancient Evidence for the Life of Christ (Yesus Menurut Sejarah: Bukti Kuno Tentang Kehidupan Kristus), Gary Habermas dengan cermat mendokumentasikan bukti-bukti di luar Alkitab untuk Yesus menurut sejarah. Dokumen-dokumen Yunani, Romawi, dan Yahudi mendukung elemen utama tentang kehidupan, pelayanan, dan kematian Yesus.

Jadi jika seseorang mencampakkan Alkitab karena dianggap tidak bisa dipercaya secara historis, maka ia harus mencampakkan seluruh literatur peninggalan jaman purbakala. Tidak ada dokumen lain yang memiliki begitu banyak bukti untuk meneguhkan keandalannya.

1. Craig L. Blomberg, “The Historical Reliability of the New Testament,” in William Lane Craig, Reasonable Faith (Wheaton, IL: Crossway, 1994), 226. 2. John McRay, quoted in Lee Strobel, The Case for Christ (Grand Rapids, MI: Zondervan, 1998), 97.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 8Hari 10

Tentang Rencana ini

More Than a Carpenter

Apakah Yesus benar-benar Tuhan seperti yang Dia katakan? Dalam renungan dua minggu yang mengusik pikiran, menampilkan wawasan dari buku klasik modern Lebih Dari Seorang Tukang Kayu, Anda akan membaca argumen-argumen utama terhadap iman dari seorang skeptis yang menjadi percaya. Josh McDowell semula bermaksud membantah pernyataan-pernyataan Yesus Kristus. Namun bukti-bukti yang ia temukan benar-benar menunjukkan yang sebaliknya. Maka timbanglah fakta-faktanya. Alamilah kasih Tuhan. Dan kemudian saksikanlah apa yang terjadi.

More

Kami berterima kasih kepada Josh McDowell, Sean McDowell, dan Tyndale House Publishers yang menyedikan konten yang diadaptasi dari Lebih Dari Seorang Tukang Kayu. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.josh.org/