5 Hari Berbahagia Di Tengah PenderitaanSampel

5 Hari Berbahagia Di Tengah Penderitaan

HARI KE 3 DARI 5

Pemahaman Yang Menuntun Kepada Pengharapan

Menurut Anda, apakah iman dan pengharapan memerlukan logika atau pikiran? Atau mungkin Anda merasa bahwa logika itu justru penghalang untuk seseorang berharap? Sejalan dengan Paulus yang menjelaskan tentang pembaharuan budi (Roma 12:2), Petrus meminta jemaat untuk mempersiapkan akal budi juga (ay. 13). Satu buku komentari menjelaskan Petrus menganalogikan mempersiapkan akal budi dengan mengikat ikat pinggang. Tentu ketika kita menggunakan ikat pinggang pastinya harus pas agar celana tidak kedodoran. Gambaran ini mengartikan bahwa kita perlu mengendalikan pikiran kita dan menjaganya dari berbagai angin pengajaran serta godaan.

Iman tidak meniadakan logika tetapi mendorong logika untuk dapat memikirkan hal-hal yang Allah kerjakan. Dengan begitu maka Anda akan melihat setiap perbuatan Tuhan di tengah situasi apapun yang Anda alami sehingga muncul yang namanya harapan. Mari sama-sama kita coba gunakan logika kita dalam merenungkan hal berikut ini, “Apakah Allah terlibat dalam penderitaan kita?” Jika Allah tidak terlibat maka respons yang timbul adalah khawatir dan panik berlebih. Di sisi lain, jika kita berpikir Allah ada dalam penderitaan kita, maka kita akan kuat menghadapi badai hidup: sebab tidak ada sesuatu pun terjadi tanpa seizin Allah. Allah dapat melepaskan kita dari situasi sulit tetapi jika Dia tidak melakukannya maka Allah punya tujuan yang baik untuk kita (1 Kor. 10:13)

Inilah alasan kita berbahagia walaupun di situasi yang sulit karena kita paham bahwa Allah berdaulat dan punya tujuan baik di balik setiap masalah yang Dia izinkan terjadi. Percayalah dan berharaplah kepada Tuhan di tengah-tengah masalahmu!

Doa : Tuhan bantu kami untuk dapat terus memahami pemeliharaan mu di tengah situasi sulit sekalipun agar kami dapat terus berharap kepadamu.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

5 Hari Berbahagia Di Tengah Penderitaan

Petrus meminta kita untuk berbahagia ditengah penderitaan (Petrus 1:6). Coba pikirkan, bukankah ini sebuah perintah yang tidak masuk akal? Betul kita selalu ingin merasa bahagia namun kenyataannya seringkali penderitaan yang terjadi merenggut kebahagiaan yang kita alami. Jika anda berpikir demikian maka renungan ini buat anda karena dalam renungan ini, kita akan belajar bagaimana merespon dan bersikap ketika penderitaan terjadi dalam hidup kita.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada GBI PURI INDAH yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.gbipuriindah.com/