Kuk Tidak Seimbang dalam Pernikahan: Tantangan dan PeluangSampel

Unequally Yoked In Marriage: Challenges And Opportunities

HARI KE 5 DARI 6

SAAT PASANGAN ANDA KEHILANGAN IMAN

Ini mungkin saja, tentu, bahwa sikap seorang pasangan terhadap hal-hal rohani mungkin berubah setelah bertahun-tahun. Terkadang sebuah pernikahan yang dimulai sebagai penyatuan yang kokoh di antara dua orang pengikut Yesus yang sama-sama berdedikasi mengalami perubahan yang tidak disangka-sangka dalam kehidupan. Karena alasan apapun, salah satu dari pasangan mungkin memutuskan untuk menjauh dari iman. Ketika itu terjadi, orang beriman yang tersisa merasa bahwa dirinya sedang menghadapi tantangan seumur hidup. Untuk bertahan dalam krisis ini, seorang Kristen yang setia memerlukan banyak bantuan dan dukungan dari luar.

Jika ini adalah situasi Anda, Anda bisa berharap akan mengalami reaksi-reaksi emosional yang berat, termasuk kedukaan, kekecewaan, kesendirian, dan kemarahan. Tidak sulit untuk melihat alasannya. Selama bertahun-tahun Anda dan pasangan Anda telah terlibat dalam segitiga cinta yang intens, saling berkaitan: suami, isteri, dan Tuhan. Kini salah satu anggota dari persekutuan telah melepaskan diri dari lingkaran. Sebagai "orang Kristen yang bertahan," Anda terguncang karena dampak dari keputusan yang mengejutkan ini. Apakah ada orang yang menyadarinya atau tidak, ini bukanlah sekadar pertanyaan mengenai terputusnya hubungan pasangan Anda dangan Tuhan. Dia meninggalkan Anda juga. Jadi jangan terkejut jika Anda merasa terluka dan kebingungan.

Tugas Anda pada titik ini adalah menahan cobaan yang muncul dari luka dan kebingungan itu. Misi Anda adalah menjembatani perbedaan. Lakukan segalanya sebisa Anda untuk menjaga lingkaran itu. Taruh satu tangan di tangan Tuhan dan yang lain di tangan pasangan. Pandanglah anggota ketiga dari segitiga pernikahan yang kasat mata. Dia masih ada di sana meski pasangan Anda mengetahuinya atau tidak. Ingat bahwa relasi ini adalah janji kasih. Perubahan hati pasangan Anda mengenai iman Kekristenan tidak dapat mengubah hal itu. Tidak ada alasan untuk Anda tidak meneruskan pernikahan dan terus menunjukkan kasih Anda terus menerus terlepas dari pernyataannya secara tiba-tiba untuk menjadi seorang ateis.

Dengan cara lain, Anda telah diberikan pilihan. Di satu sisi, Anda bisa merasa panik. Anda bisa menanggapinya seperti bom yang muncul dari perasaan sakit Anda, menjadikan situasi yang buruk menjadi lebih buruk lagi. Di sisi lain, Anda bisa membawa rasa sakit ini kepada Tuhan. Anda bisa membeberkan situasi di hadapan-Nya dalam doa. Anda bisa membiarkan-Nya menyembuhkan, menghibur, dan memperlengkapi Anda untuk tugas mengasihi pasangan Anda. Anda dapat menemukan kekuatan dari sumber kasih-Nya yang tak bersyarat tanpa batas. Keputusan sepenuhnya ada di tangan Anda.

Peringatan. Kemungkinan Anda tidak sanggup mengambil keputusan yang tepat – dan melakukannya – sendirian. Seperti kami pernah katakan, Anda akan membutuhkan bantuan. Anda membutuhkan penasihat yang baik dan komunitas yang kuat. Kami menyarankan Anda mendapatkan bimbingan Alkitab dari terapis Kristen yang memenuhi syarat. Ini adalah cara satu-satunya Anda dapat menjaga hati Anda dan tetap berada di jalur saat Anda berjalan melewati lembah gelap ini. Kemudian ambil langkah untuk terhubung dengan dua atau tiga teman Kristen yang kuat. Mereka harusnya orang yang dewasa imannya dapat menjadi tempat pengakuan Anda dan yang akan menyerahkan diri mereka untuk melakukan perjalanan sulit ini bersama dengan Anda. Ingatlah kata-kata Salomo: "Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! (Pengkhotbah 4:9, 10).

Sementara itu, ada sesuatu yang penting untuk diingat. Pasangan Anda menyatakan telah menolak iman Kekristenan, namun Anda bisa cukup yakin bahwa ini adalah kasus dimana "masalahnya bukan masalah (yang sebenarnya)." Tak seorangpun menjauhi Tuhan setelah bertahun-tahun mengasihi dan melayani-Nya dengan setia. Perubahan tiba-tiba menjadi ateis ini mungkin adalah sebuah gejala di permukaan. Masalah yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih dalam dan jauh lebih pribadi sifatnya. Tidak mengejutkan Anda menemukan pasangan Anda sedang bergumul dengan beban berat penderitaan, konflik, kemarahan, dan kebencian kepada Tuhan yang tidak terselesaikan. Orang biasanya merasa seperti ini ketika mereka pikir bahwa Dia secara tidak adil membiarkan mereka melewati pengalaman yang menyakitkan.

Satu hal yang pasti. Jika Anda dapat menemukan cara agar empati masuk ke dalam penderitaan pasangan Anda, krisis ini bisa menjadi pintu masuk dari fase baru pertumbuhan positif dalam relasi Anda. Ini mungkin menjadi kunci untuk menemukan apa arti yang sebenarnya dari percaya kepada Kristus. Ketika Anda tergoda untuk panik, ambil napas dalam-dalam dan berfokuslah pada pikiran yang mengganggu pikiran ini. Apakah pasangan Anda mengetahuinya atau tidak, ia bisa saja menjadi lebih dekat kepada Tuhan daripada sebelumnya. Tuhan terkadang ikut campur dan menyelesaikan masalah seperti ini dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 4Hari 6

Tentang Rencana ini

Unequally Yoked In Marriage: Challenges And Opportunities

Menikahi seseorang yang tidak berbagi iman kepada Yesus Kristus bukanlah hal yang biasa saja. Perselisihan di antara coklat dan vanila adalah sebuah guncangan dalam relasi. Perselisihan terhadap cara pandang dunia bisa menjadi sebuah gunung. Apakah Anda menjadi seorang Kristen sebelum atau sesudah menikah, atau Anda melajang dan berkencan atau sedang membangun sebuah hubungan romantis, mari kita bahas mengenai tantangan-tantangan dan peluang-peluang yang muncul dalam suatu perbedaan rohani.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih pada Focus on the Family yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: http://family.custhelp.com/app/home