Kuk Tidak Seimbang dalam Pernikahan: Tantangan dan PeluangSampel

Unequally Yoked In Marriage: Challenges And Opportunities

HARI KE 2 DARI 6

SAAT ANDA MEMPERTIMBANGKAN UNTUK MENIKAHI SEORANG NON-KRISTEN

"Cinta itu buta," ucap pepatah lama terkenal. Perasaan romantis jarang sekali mengikuti logika, dapat ditebak, masuk di akal, atau dapat dikendalikan. Alhasil, mudah rasanya untuk "jatuh cinta" dengan seseorang yang secara rasional tidak Anda pilih sebagai seorang pasangan dalam pernikahan.

Saat hal itu terjadi, waktunya melangkah mundur, beri jarak di antara pikiran dan emosi Anda. Pikirkan dengan hati-hati apa makna dari memasuki suatu penyatuan seumur hidup dengan seseorang lain yang tidak berbagi keyakinan terdalam Anda mengenai Tuhan, alam semesta, dan makna kehidupan. Ini mungkin lebih sulit daripada yang Anda kira.

Bagi orang percaya yang tulus dan berdedikasi, kehendak Tuhan adalah harga mati. Belum lagi pilihan pasangan seumur hidup merupakan persoalan yang sangat penting. Dari sudut pandang Kekristenan, hal ini menempati urutan kedua setelah hubungan seseorang dengan Tuhan. Dampaknya pasti jelas. Jika Anda adalah orang beriman yang telah terlibat jauh dalam hubungan romatis dengan seorang non-Kristen, Anda perlu memikirkan masak-masak tentang apa yang Anda lakukan. Tantangan yang Anda hadapi jauh lebih besar dari sekadar perbedaan "pendapat agama." Ini adalah masalah pandangan dunia yang bertentangan. Dan ketika pandangan tentang dunia bertabrakan, hasilnya bisa menghancurkan hubungan pernikahan.

Setelah segalanya dipertimbangkan, jika Anda terlibat dalam relasi seperti ini maka akan lebih bijak jika Anda mengerem – setidaknya untuk sekarang ini. Carilah penasihat rohani yang bijak sebelum bergerak maju. Rendahkan diri dan dengarkan dengan seksama nasihat dari orang yang paling mengenal dan mengasihi Anda, terutama sesama pengikut Kristus. Anda tidak akan menyesalinya.

Sementara itu, ingatlah bahwa mudah untuk mencari-cari alasan dari situasi itu dengan berkata pada diri Anda bahwa tujuan Anda adalah melihat pacar Anda mengimani Kristus. Faktanya adalah "berkencan dengan misi" bukanlah gagasan yang bagus. Jika ia nantinya akan memiliki relasi dengan Tuhan yang benar, hal itu bukan datang dari relasi dengan Anda. Sebaliknya, jika kalian berdua pada akhirnya menikah, Anda akan selalu bertanya-tanya apakah pasangan Anda telah memilih untuk mengikuti Kristus karena dirinya sendiri atau hanya karena ingin menyenangkan dan bersama dengan Anda.

Jika Anda sungguh peduli dengan keselamatan pacar Anda, ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah ini. Daripada membawa masalah ini ke dalam tangan Anda sendiri, hubungkan dia dengan seorang teman Kristen yang kuat yang bisa bertindak sebagai mentor rohani. Hadapi kenyataan bahwa Anda tidak dapat mengisi peran itu. Jika Anda melakukannya, elemen romantis akan mengaburkan situasi dan menjadikannya lebih sulit bagi Anda untuk menjaga hati Anda sendiri (Amsal 4:23).

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Unequally Yoked In Marriage: Challenges And Opportunities

Menikahi seseorang yang tidak berbagi iman kepada Yesus Kristus bukanlah hal yang biasa saja. Perselisihan di antara coklat dan vanila adalah sebuah guncangan dalam relasi. Perselisihan terhadap cara pandang dunia bisa menjadi sebuah gunung. Apakah Anda menjadi seorang Kristen sebelum atau sesudah menikah, atau Anda melajang dan berkencan atau sedang membangun sebuah hubungan romantis, mari kita bahas mengenai tantangan-tantangan dan peluang-peluang yang muncul dalam suatu perbedaan rohani.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih pada Focus on the Family yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: http://family.custhelp.com/app/home