Ucapan BahagiaSampel

Ucapan Bahagia

HARI KE 3 DARI 4

KEMURNIAN HATI

Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka.

(1 Timotius 1:18-19)

PENDAHULUAN

Dari ayat yang kita baca dikatakan bahwa iman harus disertai dengan hati nurani yang murni, artinya memiliki motivasi yang benar.

Kemurnian hati artinya apa yang ada didalam sama dengan apa yang di luar, tidak ada yang disembunyikan, benar dan apa adanya.

Contoh: apakah saudara mengetahui istilah di dempul? Jika suatu barang di dempul artinya barang tersebut sudah memiliki cacat atau ada pecahan/lobang yang ditutupi dengan dempulan. Kelihatan dari jauh mungkin terlihat bagus tetapi jika didekati kita akan mendapati bahwa barang tersebut ternyata memiliki cacat. Dan lama kelamaan dempul itu akan kelihatan. Demikian juga dengan hati kita, kita berusaha untuk menutupinya dengan berbagai cara supaya tidak diketahui oleh orang lain (pura-pura baik, pura-pura sukacita, pura-pura ramah, pura-pura perhatian, pura-pura mengasihi, dan sebagainya), namun berapa lama kita bisa terus berpura-pura dan menyembunyikannya? Dalam waktunya Tuhan, semuanya akan dinyatakan, bukan untuk mempermalukan atau menjatuhkan kita, tetapi karena Dia mengasihi dan menghendaki kita untuk berubah dan bertobat.

Kita dapat menutupi kekurangan di wajah atau fisik kita, tetapi bagaimana dengan apa yang ada dalam diri kita? Jika kita memiliki kebencian, amarah, kesedihan, beban, maka semua itu otomatis akan terlihat dari ruas wajah kita, sekalipun kita berusaha untuk menutupinya. “Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu” (Amsal 27:19).

Seringkali kita mendengar pernyataan yang berkata “sebenarnya orangnya tidak seperti itu, karena pada dasarnya hatinya baik”. Apakah benar demikian? Orang yang pintar menyembunyikan kondisi hatinya itu adalah seorang aktor, yang memang pintar untuk berakting, tetapi kenyataan di dalam hatinya penuh dengan segala macam pergolakan, ketidakbahagiaan, amarah, kebencian, sakit hati, iri hati, penderitaan, dan segala macam penyakit hati lainnya.

Rasul Paulus mengingatkan kita untuk memiliki iman yang disertai dengan hati nurani yang murni. Di Alkitab kita mendapati seorang yang memiliki kemurnian hati, yaitu Yusuf.

Yusuf seseorang yang memiliki kehidupan yang jujur, dia melaporkan kepada ayahnya tentang pekerjaan saudara-saudaranya, Yusuf pun menceritakan mimpi yang Tuhan berikan padanya dihadapan saudara dan orang tuanya (Kejadian 37:9-11). Tidak ada maksud Yusuf untuk sombong, namun dia hanya ingin berbagi. Ketika Yusuf di Mesir, dia juga tetap mempertahankan hati nuraninya murni dihadapan Tuhan dan semua orang. Meskipun itu semua pada akhirnya mengakibatkan dirinya difitnah dan masuk penjara, tetapi Yusuf tetap berkomitmen untuk menjaga hatinya.

Jika kita memiliki kemurnian hati dalam apapun yang kita lakukan, kita tidak akan memiliki rasa takut dengan apa kata orang dan apa yang akan terjadi pada diri kita. Untuk mengetahui apakah hal itu murni atau tidak, kita dapat melihat dari hasil atau buahnya.

PEMBAHASAN

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk hidup memiliki kemurnian hati, antara lain:

1. Menjaga Hati

Amsal 4:23 – jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan Memang tidaklah mudah untuk menjaga kemurnian hati, karena hati nurani kita itu bisa dinodai. Ada hal-hal yang dapat membuat hati kita ternoda, mungkin melalui apa yang kita dengar, berita dan cerita dari luar yang dapat membuat hati kita marah, benci, takut dan kuatir. Apa yang kita lihat, melalui media dengan teknologi zaman sekarang pasti memiliki sisi baik tetapi ada juga sisi buruknya bagi generasi kita, oleh karena itu kita perlu memilih mana yang membangun atau mencemarkan hati kita.

Rasul Paulus katakan di Kisah 24:16 – Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

2. Mengikuti kata hati nurani yang murni (1 Timotius 1:19).

Menolak hati nurani yang murni adalah suatu sikap pemberontakan atau mengeraskan hati. Kita memang diperhadapkan dengan pilihan dalam hidup ini, menerima atau menolak. Roh Kudus bisa saja menegur atau memberikan peringatan kepada kita, namun pilihan kembali ditangan kita.

Apabila suara hati yang murni mengatakan untuk kita mengampuni, balaslah kejahatan dengan kebaikan, doakan (bukankah ini Firman Tuhan?). Namun muncul suara lain yang mengatakan bahwa ini tidak boleh dibiarkan, dan berkata “enak saja harga diri saya dipermainkan, aku harus balas”. Apakah ini suara kedagingan, suara duniawi atau hati nurani yang murni?”. Mana yang kita pilih?

Itulah mengapa dikatakan bahwa iman kita bisa kandas jika kita menolak hati nurani yang murni, karena kita menolak suara kebenaran yang berbicara dihati kita. Iman kita menjadi kandas karena kita lebih memilih suara kedagingan atau pikiran duniawi kita.

3.Miliki kehidupan yang intim dengan Tuhan.

Ketika Allah hendak memilih Daud untuk menjadi raja Israel, Allah berpesan kepada nabi Samuel, untuk jangan tertipu dengan perawakan manusia. Mengapa? Sebab Allah melihat apa yang ada didalam hati manusia. (1 Samuel 16:7).

Sama halnya didalam kehidupan sehari-hari baik itu didalam pekerjaan ataupun di dalam pelayanan di ladang Tuhan. Biarlah kita mempunyai motivasi yang murni, mempunyai integritas di dalam pekerjaan dan pelayanan. Daud menjaga hatinya di hadapan Tuhan dengan cara selalu hidup intim dengan Tuhan, Daud menyukai perintah Tuhan, itu yang membuat Daud selalu diberikan kemenangan oleh Tuhan.

Pengangkatan atau promosi, bukanlah berasal dari manusia, tetapi biarlah Tuhan yang mempromosikan kita.

1 Yohanes 3:21-22 –saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari padaNya, karena kita menuruti segala perintahNya dan berbuat apa yang berkenan kepadaNya”.

PENUTUP

· Memiliki hati nurani yang murni adalah sebuah proses, bagian kita adalah merelakan hati kita didalam proses tersebut, semakin kita dimurnikan maka semakin kita menjadi serupa seperti Yesus Kristus.

· Jika ada yang mengatakan zaman sekarang susah mencari orang yang hatinya bersih. Biarlah jawabannya ditemukan didalam diri kita.

· Diskusikan: Apa yang menjadi sikap kita terhadap orang yang tidak tulus dan jujur?

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Ucapan Bahagia

Renungan ini akan memberikan gambaran apa yang Tuhan Yesus ajarkan pada waktu khotbah di bukit mengenai Ucapan Bahagia. Semua manusia selalu ingin mendapatkan kebahagiaan. Biarlah pada waktu kita mengerti dan melakukan apa yang Tuhan ajarkan mengenai Ucapan Bahagia, kita akan menerima kebahagiaan yang sesungguhnya.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg/