Penyerahan yang IndahSampel
SOAP: Lukas 1:45
“Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
RENUNGAN
Seberapa teguhkah iman Anda saat keinginan hati Anda belum terjawab? Bagaimana ketika doa-doa Anda tidak terjawab lebih lama dari yang Anda bayangkan? Saat kita membaca kisah Elisabet, sangat mudah jika kita menganggap bahwa hidupnya sempurna. Dia menikah dengan seorang imam, bahkan Elisabet pun juga keturunan dari keluarga imam, yang merupakan berkat khusus di kalangan bangsa Yahudi. Elisabet dan Zakharia adalah orang-orang yang setia kepada Allah, mengikuti semua perintah Allah, dan disebut orang benar.
Tetapi Elisabet tidak dapat memiliki anak, sesuatu yang dianggap kegagalan di komunitas Yahudi pada masa itu. Elisabet dan Zakharia sudah mulai menua, kesempatan mereka begitu kecil – bahkan hampir mustahil dari pandangan manusia – untuk dapat memiliki keturunan. Tetapi dalam tahun-tahun yang penuh dengan kekecewaan dan keputusasaan, Elisabet tetap berpegang teguh dalam imannya.
Pada waktu-Nya Allah, saat Maria mengandung anak pertamanya, bernama Yesus, sepupunya Elisabet juga mengandung seorang anak laki-laki. Anak itu diberi nama Yohanes (Pembaptis). Yohanes dipilih Allah untuk menyatakan dan membuka jalan untuk kedatangan Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.
Elisabet tidak hanya menyaksikan kuasa Allah yang luar biasa di hidupnya, tetapi dia juga menyaksikan secara langsung kehadiran Mesias yang dijanjikan. Bahkan Elisabet adalah orang pertama yang mengakui Yesus sebagai Mesias. Elisabet menyadari sukacita saat dipakai oleh Allah, dan, karena penuh dengan sukacita, Elisabet memberkati dan bersukacita dengan Maria tentang mukjizat yang akan Maria bawa ke dunia ini.
Hanya Allah yang mengetahui hal-hal yang diperlukan supaya mukjizat dapat terjadi, sebuah berkat yang mengubah hidup Elisabet. Setelah menunggu bertahun-tahun dan usianya yang menua, tidak ada keraguan bahwa putranya adalah sungguh mukjizat dari Allah. Kemandulan Elisabet tidak dapat diubahkan hanya dari kekuatannya sendiri.
Saat kita tengah berada di situasi yang 'mandul', kita mungkin merasa tidak mungkin bahwa suatu hari akan mendapat jawaban doa. Kita mungkin tidak pernah melihat semua hal yang Allah sedang kerjakan. Kita mungkin tidak akan pernah mengerti mengapa kita harus menunggu jawaban doa tersebut. Tetapi, seperti Elisabet, kita dapat memilih untuk tetap berpegang teguh pada iman kita. Kita dapat melihat kembali segala yang Allah kerjakan dan memuji Dia akan kasih setia-Nya. Saat kita mengingat kasih setia Allah dan memuji kebaikan-Nya, kita menaruh harapan kita pada kemampuan Allah dan kehendak-Nya untuk bertindak atas hidup kita. Di dalam Allah, tidak ada yang mustahil.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Banyak dari kita percaya bahwa ketika kita menjadi orang Kristen, hidup kita tiba-tiba akan menjadi mudah, atau kita berharap hidup kita tanpa masalah. Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup yang bebas dari penderitaan pada kita atau pada setiap perempuan yang kita baca dalam Alkitab. Melalui pendalaman Alkitab selama enam minggu ini, kita akan belajar dari perjalanan hidup yang mereka tempuh saat kita mulai melihat hidup mereka dengan cara yang baru.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Love God Greatly Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.lovegodgreatly.com/indonesian