Kehidupan Yang BerbuahSampel

Kehidupan Yang Berbuah

HARI KE 1 DARI 4

APA YANG DIMAKSUD DENGAN HIDUP YANG BERBUAH?

PENDAHULUAN

Kristus adalah pokok anggur, dan Tuhanlah tukang kebun yang memperhatikan ranting-rantingnya untuk membuat mereka berbuah. Ranting-ranting adalah semua orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus. Ranting yang berbuah adalah orang percaya sejati yang oleh karena persatuan hidup mereka dengan Kristus mereka menghasilkan banyak buah. 

Tetapi mereka yang tidak produktif adalah mereka yang berpaling dari Kristus setelah membuat komitmen yang dangkal - akan dipisahkan dari pokok anggur. Pengikut yang tidak produktif akan dipotong, dilempar dan dibuang.

PEMBAHASAN

Kita harus menyadari bahwa ketika kita terlepas dari pokok anggur (Kristus), maka kita tidak akan bisa berbuat apa-apa. Dalam Yohanes 15:4-5, Yesus menjelaskan kepada murid-muridNya mengenai gambaran hidup bersama dengan Dia menggunakan ilustrasi ranting-ranting yang bersatu dengan pokok anggur adalah sesuatu yang amat penting. Untuk "tinggal" artinya adalah untuk hidup, untuk melanjutkan, atau untuk tetap; Jadi, untuk dapat tinggal di dalam Kristus adalah dengan tinggal di dalam Dia atau tetap berada di dalam Dia. 

Mungkin sebuah ilustrasi modern yang bisa digunakan adalah menganggap diri kita sebagai bola lampu. Cahaya kita tidak akan bersinar kecuali jika kita terhubung ke sumber energi. Huruf pertama dari ungkapan "Always (Selalu) Believing(Percaya) In (pada) Divine Energy (Energi Ilahi)" adalah ABIDE. Sewaktu kita (abide) tinggal di dalam Yesus, Dia menyediakan Energi Ilahi-Nya kepada kita, sehingga kita dapat berbuah. Tuhanlah yang memberi energi dalam hidup kita setiap hari! Jadi apa itu hidup yang berbuah?

1. Hidup yang berbuah adalah hidup dalam kasih Allah

Hebat dan luar biasa adalah janji Tuhan, tapi hal itu tidak akan terjadi pada Anda tanpa kasih Tuhan. Tuhan tidak bekerja tanpa kasih. Bahkan saat Dia memberikan penghakiman, penghakiman itu terjadi karena kasih. Tuhan itu kasih (1 Yohanes 4:8)! Anda tidak bisa memisahkan Tuhan dari kasih. Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bahwa sebagaimana Bapa-Nya mengasihi Dia, Dia juga mengasihi mereka dan mereka harus tinggal di dalam kasih-Nya (Yohanes 15:9). 

Tidaklah cukup hanya dengan “kadang-kadang memiliki kasih Kristus; Anda harus tinggal di dalamnya. Untuk tinggal di dalam kasih Kristus berarti mematuhi perintah-perintah-Nya (Yohanes 15:10), dan mematuhi perintah-perintah-Nya berarti mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran kita dan untuk mengasihi sesama kita seperti pada diri kita sendiri (Matius 22:37-39). 

Salah satu cara kita menampilkan kasih kita kepada Tuhan adalah melalui iman, doa, dan pengabdian kita kepada-Nya. Kita juga harus saling mengasihi sesama kita seperti Yesus mengasihi kita, dan kasihNya cukup besar untuk memampukanNya memberikan nyawa-Nya bagi kita. Kita mungkin tidak harus mati bagi orang lain, tapi ada cara lain untuk mempraktekkan cinta yang penuh dengan pengorbanan: seperti mendengarkan, membantu, menyemangati, memberi. Bila Anda tinggal di dalam kasih Allah, kehidupan doa Anda menjadi persekutuan yang luar biasa dengan Tuhan. Doa-doa kita dijawab (Yohanes 15:16). Ketika anda tinggal di dalam kasih Tuhan, anda akan menghasilkan banyak buah.

2. Hidup yang berbuah adalah Hidup Berjalan Sehari-hari dengan Tuhan

Secara fisik, manusia harus memiliki kebutuhan dasar tertentu agar bisa bertahan, yaitu seperti makanan, air, dan udara. Sama seperti kita membutuhkan kebutuhan dasar tertentu untuk tubuh kita, kita juga membutuhkan kebutuhan dasar tertentu untuk menjalani kehidupan rohani kita, sebuah kehidupan yang berhubungan dengan Tuhan. Tidak seperti tubuh fisik kita yang bersifat sementara, kehidupan rohani kita adalah abadi selama kita tinggal di dalam Kristus.

Yang pertama, kebutuhan dasar kita akan kehidupan rohani adalah Firman Allah. Ulangan 8:3 mengatakan, "bahwa manusia hidup bukan dari roti saja ,tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN".Firman Allah adalah roti kehidupan, air hidup yang memberi makan, menopang dan menguatkan kehidupan rohani kita. Sama seperti kita membutuhkan makanan setiap hari untuk bertahan hidup, kita juga perlu membaca Alkitab yang merupakan Firman Tuhan untuk makanan rohani sehari-hari kita. Hal ini akan memupuk kebutuhan rohani kita, memberi kita manfaat secara kekal, bukan hanya menyediakan kebutuhan fisik yang fana (tidak kekal). Dengan kita melalui perjalanan sehari-hari bersama Tuhan dengan banyak membaca Alkitab, kita dapat mempertahankan hubungan dekat pribadi kita denganNya, karena pada saat itulah Dia berkomunikasi kepada kita melalui Alkitab.

Yang kedua, kebutuhan dasar rohani kita adalah doa. Kita perlu memiliki kehidupan doa yang konsisten sehingga kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Paulus memerintahkan kita dalam 1 Tesalonika 5:17-18 untuk “Tetaplah berdoa  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. " Paulus tidak bermaksud meminta kita berbicara tanpa henti, melainkan milikilah sebuah sikap sadar akan keberadaan Tuhan dan penyerahan diri pada Tuhan yang selalu kita bawa sepanjang waktu. Setiap saat kita terjaga harus dijalani dalam kesadaran bahwa Tuhan beserta kita dan bahwa Dia terlibat secara aktif dan terlibat dalam pemikiran dan tindakan kita. Ketika pikiran kita beralih ke kekhawatiran, ketakutan, keputusasaan, dan kemarahan, kita harus secara sadar dan cepat mengubah setiap pikiran menjadi doa dan setiap doa menjadi ucapan syukur. Seiring berjalannya waktu, doa harus menjadi respon pertama kita terhadap setiap situasi yang menakutkan, setiap kecemasan, dan dalam setiap tugas yang tidak kita inginkan yang harus kita hadapi. Kurangnya doa akan menyebabkan kita bergantung pada diri kita sendiri dan bukan bergantung pada anugerah Tuhan. Doa yang tak henti-hentinya pada dasarnya adalah ketergantungan terus-menerus dan persekutuan sehari-hari dengan Bapa.

3. Hidup yang berbuah adalah menjadi Pengorbanan yang Menyenangkan bagi Tuhan

Galatia 2:20 mengatakan “Aku sudah disalibkan dengan Kristus. Bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup dalam aku. Hidup yang sekarang ini kuhidupi dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah, yang mengasihi aku dan telah memberikan diri-Nya untuk aku."

Ketika kita disalibkan dengan Kristus dengan iman kepada-Nya, kita harus benar-benar menyerahkan setiap keinginan egois dan ambisi pada kehendak Tuhan yang sempurna. Promosi diri dan keinginan menyenangkan diri adalah hambatan terbesar antara manusia dan Tuhan karena sifat manusia untuk menyenangkan dirinya sendiri, dan pengakuan diri ini akan menjadi blok bangunan dosa. Semua dosa tercetus dari keinginan untuk menyenangkan diri sendiri, dan inilah yang harus disalibkan dengan Kristus dalam penyerahan diri kepada kehendak Allah sebelum keselamatan dapat berbuah. 

Buah tidak bisa menghasilkan buah kecuali jika ia mati di tanah dan tumbuh menjadi pohon yang menghasilkan lebih banyak buah. Demikian pula kita harus mematikan daging kita dan membiarkan Roh Kudus bekerja di dalam kita sehingga kita menghasilkan banyak buah di dalam Kristus. Ini adalah proses yang terus berkelanjutan karena itulah sifat dosa, - yang telah disalibkan dengan Kristus-  masih berada di dalam daging, yang masih benar-benar hidup. 

Setelah disalibkan bersama Kristus, kita harus hidup bukan untuk diri kita sendiri tetapi jadilah sebagai korban yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1). Kita adalah korban yang hidup bagi Tuhan dengan cara hidup yang tidak serupa dengan dunia ini. Bagaimana agar orang percaya TIDAK menjadi serupa dengan dunia? Satu-satunya cara yaitu dengan ditransformasikan oleh pembaharuan pikiran kita (Roma 12:2). Kita melakukan ini terutama melalui kuasa Firman Tuhan yang mengubah kita. Kita perlu mendengar (Roma 10:17), bacalah (Wahyu 1:3), pelajari (Kisah Para Rasul 17:11), hapalkan (Mazmur 119: 9-11), dan renungkan (Mazmur 1:2-3) Kitab Suci. Firman Tuhan, yang digerakan di dalam hati kita oleh Roh Kudus, adalah satu-satunya kekuatan di bumi yang dapat mengubah kita dari keduniawian menjadi spiritual sejati.

DISKUSI

1. Sudahkah Anda berjalan setiap hari dengan Tuhan dengan membaca Alkitab setiap hari dan berdoa tanpa henti?

2. Apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadi korban yang berkenan kepada Tuhan?

3. Bagaimana pernahkah Anda lebih mengasihi orang-orang disekitar Anda dari diri sendiri? Jika demikian, pikirkanlah seseorang yang membutuhkan kasih seperti itu hari ini dan Anda mungkin bisa menjadi berkat bagi orang itu.

KESIMPULAN

Ketika sebuah pohon anggur menghasilkan banyak buah, Tuhan dimuliakan, karena setiap hari Dia mengirimkan sinar matahari dan hujan untuk membuat tanaman tumbuh, dan secara konsisten Dia memelihara setiap tanaman mungil dan menyiapkannya untuk berbunga. Sebuah kemuliaan bagi Tuhan yang empunya tuaian pada saat hasil tuaian itu dibawa ke lumbung, matang dan siap untuk digunakan! Dia membuat semuanya terjadi. Analogi pertanian ini menunjukkan bagaimana Tuhan dimuliakan saat orang-orang menjalin hubungan yang benar dengan Dia dan mulai menghasilkan banyak buah dalam hidup mereka. Kita harus terus menjalani hidup yang berbuah untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan.


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Kehidupan Yang Berbuah

Renungan ini akan mendorong setiap orang percaya untuk bisa mempunyai kehidupan yang berbuah. Setiap petani selalu mengharapan apa yang ditanam untuk bisa menghasilkan buat, demikian juga Tuhan kita yang menginginkan kehidupan kita untuk bisa menjadi berkat bagi orang lain.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg/