Jadi, Bagaimana Seharusnya Kita Berdoa?Sampel
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.”
Berdoa untuk diri sendiri mungkin saja mudah. Saya selalu menyadari tantangan yang saya hadapi, hal-hal yang saya butuhkan, dan situasi yang tidak berjalan sesuai dengan keinginan saya. Berdoa untuk diri sendiri dapat juga, kadang-kadang, terlihat egois atau bahkan menjadi tantangan. Lagipula, bukankah saya seharusnya fokus kepada Tuhan dan kebutuhan orang lain? Tetapi, bagaimana jika ada cara yang lebih baik untuk berdoa bagi diri kita sendiri? Bagaimana jika ada doa yang menyentuh akar masalah dan bukan hanya kebutuhan dan kesulitan di permukaan saja?
Kita memang perlu berdoa untuk diri kita sendiri, karena jika kita jujur, kita membutuhkan banyak sekali bantuan, dan bantuan yang kita butuhkan sering kali berakar pada sesuatu yang jauh lebih penting—kebohongan yang tertanam jauh di lubuk hati yang kita percayai tentang diri kita atau Tuhan, sebuah dosa berulang yang tidak dapat kita hentikan, berhala yang kita sembah untuk kenyamanan atau keselamatan. Doa dalam bidang-bidang kehidupan seperti inilah yang akan membawa perubahan nyata. Bukan berarti tidak perlu berdoa untuk kebutuhan fisik dan berbagai tantangan yang kita hadapi setiap hari, tetapi seringkali kebutuhan kita jauh lebih dalam.
Dengan melihat doa-doa pada perikop bacaan hari ini, apakah yang didoakan? Bagaimana doa-doa ini menjawab kebutuhan yang lebih dalam dalam diri kita?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Doa adalah sebuah misteri. Bagaimana cara kita berdoa? Apa yang kita doakan? Bila Tuhan telah mengetahui segala sesuatu, mengapa kita berdoa? Kita tahu bahwa doa adalah sebuah aspek penting dalam kehidupan orang Kristen, tetapi seringkali menjadi sebuah tantangan. Melalui teladan yang Yesus berikan dalam Doa Bapa Kami, kita akan mengeksplorasi berbagai elemen doa dan menelusuri kiat-kiat untuk mengembangkan kehidupan doa kita.
More