Renungan Pergumulan PikiranSampel
"Saya sudah menjadi Kristen selama dua-tiga puluh tahun," kata Cheryl. "Namun saya diam di tempat. Saya sama lemahnya dengan saat pertama saya menerima Kristus sebagai Juruselamat saya. Saya tetap gagal. Saya tidak tahu apakah hal ini berharga." Airmata mengalir ke pipinya saat ia melanjutkan berbicara mengenai kegagalannya. "Sekarang saya tahu semua hal benar yang perlu dilakukan, tetapi saya tidak melakukannya. Terkadang, saya sengaja melakukan sesuatu yang tidak baik. Orang Kristen macam apa saya ?"
"Mungkin orang Kristen yang sedang bertumbuh," jawab saya.
Wajah Cheryl tampak terkejut. "Bertumbuh? Apakah Anda mendengar--? "
"Ya, Saya mendengar. Jika Anda tidak bertumbuh, Anda tidak akan meratapi kegagalan Anda. Anda akan puas dengan tingkat kerohanian Anda atau berkata kepada diri sendiri betapa baiknya Anda."
"Tetapi saya begitu putus asa, dan saya berkali-kali mengecewakan Tuhan."
Saya lanjutkan untuk mengatakan kepada Cheryl bahwa ia benar--bahwa ia telah gagal. Kita semua pernah gagal. Jika kita tidak berhati-hati, kita mengizinkan iblis untuk menuduh kita tentang apa yang belum kita capai dan kelemahan kita. Saat hal itu terjadi, begitu mudah untuk merasa buruk atau ingin menyerah.
Itu bukan cara Roh. Tidak peduli betapa berantakannya hidup kita, Tuhan tidak pernah menyerah terhadap kita. Roh terus-menerus mendorong kita.
Kita bisa membiarkan pikiran kita terfokus pada apa yang belum kita lakukan atau ekspektasi kerohanian yang seharusnya sudah kita capai setelah bertahun-tahun berjalan dalam iman Kristen. Jika kita fokus pada apa yang bukan diri kita atau apa yang belum kita capai, kita sedang mengizinkan iblis untuk mengambil keuntungan dalam peperangan pikiran kita.
"Jangan berhenti. Jangan menyerah." Itulah pesan yang perlu kita dengar. Saya teringat Yesaya 43:1b-2:“Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan. Apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau."
Inilah janji Tuhan. Dia tidak berjanji untuk melepaskan kita sama sekali dari masalah atau kesulitan, tetapi Dia berjanji untuk melaluinya bersama kita. Dan apabila Tuhan bersama kita, apa yang perlu kita khawatirkan?
Doa: Tuhan, terlepas dari kegagalan saya, Engkau bersama dengan saya, menopang saya untuk tidak menyerah. Bantu saya untuk mengingatnya, dengan pertolongan-Mu, saya bisa menang. Dalam nama Yesus saya berdoa. Amin.
Diambil dari buku Renungan Pikiran adalah Medan Perang oleh Joyce Meyer. Hak Cipta © 2005 oleh Joyce Meyer. Diterbitkan oleh FaithWords. Hak Cipta dilindungi.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Adakalanya kehidupan mendapati kita lengah. Saat perang mulai berkecamuk dalam pikiran Anda, musuh akan menggunakan segala perangkat gudang persenjataannya untuk melemahkan hubungan Anda dengan Tuhan. Namun Anda tak harus menjadi korbannya. Renungan ini akan memperlengkapi Anda dengan inspirasi tentang asa untuk menaklukkan kemarahan, kebingungan, kutukan, ketakutan, kecurigaan...apa pun. Pemahaman ini akan menolong Anda menyingkap rencana musuh dalam mengacaukan dan mengelabui Anda, menghadapi pola pikir yang merusak, mendapat kemenangan dalam mentransformasi pemikiran Anda, meraih kekuatan, dorongan dan, yang terpenting, kemenangan atas segala pergumulan dalam pikiran Anda. Anda punya kuasa untuk melawan dan sangat penting bahwa Anda melakukannya...walau hanya satu hari di suatu waktu!
More