Dasar yang KokohSampel

Berbalik dari Cara Hidup yang Lama

Alkisah seorang atlet mengikuti pelatihan tenis dari sejak kecil. Lalu di tengah perjalanan karirnya, dia beralih ke olahraga lain dan mulai menyukai bulu tangkis serta ingin menjadi atlet bulu tangkis profesional. Bila dia mau berhasil menjadi pebulutangkis yang unggul, dia harus berupaya membuang kebiasaan-kebiasaan memukul ala pemain tenis yang telah dipelajarinya sejak kecil, dan mulai melatih teknik-teknik dasar bulu tangkis dengan sebaik-baiknya. 

Sebagai orang percaya, apakah perlu untuk mengubah gaya hidup lama yang salah? Apakah Anda berpikir, “Apa salahnya bila saya tetap mengikuti gaya hidup lama, selama saya tidak menyakiti orang lain?”

Dalam 2 Timotius 2:19, Rasul Paulus sedang menasihati Timotius dalam menghadapi pengajar-pengajar sesat, seperti Himeneus dan Filetus (Ayat. 17-18). Rasul Paulus mengedepankan dua tanda meterai untuk mengenali orang-orang yang percaya Tuhan dan hidup benar.

Yang pertama adalah, “Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya”, dan yang kedua adalah, “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan”. Konteks yang dikutip ini ada pada kitab Yesaya 52:11, di mana para buangan bangsa Israel sedang dipersiapkan untuk keluar dari kota Babel. Mereka diperintahkan untuk tidak menyentuh hal-hal najis milik bangsa Babel, karena mereka telah disucikan (dipisahkan) untuk menjadi pembawa perkakas rumah Tuhan.

Kata “meninggalkan” dalam bahasa Yunani adalah aposteto. Sama halnya seperti kita sebagai orang percaya yang telah ditebus oleh Tuhan, kita sudah keluar dari kehidupan lama dan seharusnya tidak lagi membawa-bawa hal-hal najis yang pernah mengikat kita, karena kita telah disucikan oleh Tuhan untuk menjadi milik Tuhan (1 Korintus 3:16, 6:19-20). Mari tinggalkan yang lama, dan menyongsong yang sudah Tuhan persiapkan. 

Renungkan

Renungkan semua kebiasaan, sifat, bahkan gaya hidup lama yang buruk yang perlu Anda ubah.

Lakukan

1. Carilah orang beriman yang lebih dewasa (secara rohani) yang Anda percayakan dalam berbagi.
2. Ceritakan dan mintalah pertolongan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk meninggalkan cara hidup yang lama dan memulai hidup yang berkenan pada Tuhan.