Seperti Apa Tuhan itu? Rencana Bacaan 21 HariSampel

Tuhan itu Jehovah

Pernahkah Anda diberi tugas yang Anda rasa terlalu besar untuk diselesaikan? Pemikiran awal Anda adalah, "Siapa saya sehingga harus melakukan hal ini?" Baik dalam karir, pernikahan, tugas relawan, mengasuh anak, atau sekolah, kita semua mengalami momen di mana kita bertanya, "Kenapa saya?"
 

Dalam kitab Keluaran, Musa mempunyai reaksi yang serupa. Tuhan mengutus Musa untuk melaksanakan rencana-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dari Firaun. Pertanyaan pertama Musa adalah, "Siapa saya, harus melakukan tugas besar ini?" Pertanyaan keduanya bahkan lebih penting. Dia bertanya, "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya?" Tuhan menjawab, "AKU ADALAH AKU...AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu" (Keluaran 3:14).

Kita menggambarkan diri kita dengan apa yang kita lakukan atau bagaimana kita berhubungan dengan sesama, seperti, "Saya seorang wanita karir" atau "Saya seorang ibu." Tuhan tidak butuh kualifikasi untuk menggambarkan Diri-Nya dalam hubungan dengan hal lain. Segalanya menemukan arti dalam hubungan dengan Tuhan. Ketika Dia menunjuk diri-Nya sebagai "AKULAH AKU," Dia mengingatkan Musa bahwa Dia memilki semua kuasa dan selalu ada. Tuhan itu maha kuasa, tidak berubah, dan konstan.
 

Ahli bahasa berkata Jehovah atau Yahweh, diterjemahkan sebagai "Tuhan", berasal dari kata Ibrani "Akulah aku." Yahweh lebih sering digunakan dibandingkan nama Tuhan lainnya di Alkitab, yaitu sebanyak 6519 kali. Umat Tuhan diingatkan mengenai kuasa AKULAH AKU secara terus-menerus.

Mengenal Tuhan memperlengkapi kita untuk mengenal siapa kita dan apa panggilan kita.

Ketika kita merasa tugas kita dalam hidup melelahkan, adalah hal yang manusiawi untuk menanyakan pertanyaan pertama Musa, "Mengapa saya?" Namun, penting untuk menanyakan pertanyaan kedua yang mengubah segalanya: "Siapa yang mengutus saya?"

Refleksi:

• Apa satu area dalam hidup Anda di mana Anda merasa kelelahan dan tidak bisa menyelesaikan tugas itu? Apakah Tuhan memanggil Anda untuk melakukan hal tersebut?
• Bagaimana pemahaman terhadap karakter dan kuasa Tuhan mengubah cara pandang Anda pada tugas tersebut?