Iman yang berbuahSampel

 

IMAN YANG BERBUAH: MENGUCAP SYUKUR

Ada dua macam ucapan syukur; yang pertama adalah ucapan syukur yang menunjukkan penghargaan atas kasih karunia dan anugerah Tuhan. Ucapan syukur yang kedua merupakan bentuk yang tertinggi dari iman. Kita mengucap syukur kepada Tuhan atas apa yang kita belum bisa lihat karena kita percaya hal itu telah Tuhan lakukan bagi kita. Itu memerlukan iman. Jika kita sungguh-sungguh percaya bahwa saat kita doakan, maka mengucap syukurlah. Kita tidak akan melihat jawaban doa kita menjadi kenyataan sebelum kita mengekspresikan rasa terima kasih kita - bahkan kita tidak menunjukkan bahwa kita benar-benar mempercayai Tuhan sebelum kita mengucap syukur dan berterima kasih kepadaNya.

Seringkali kita lakukan ini kepada Tuhan. Misalnya kita pergi ke bank dan berbicara dengan manajer bank untuk mendapatkan suatu pinjaman. Manajer tersebut menyetujuinya dan berkata, ’’Baik saya menyetujuinya. Uangnya telah ditransfer ke dalam rekening Anda.’’ Kita tidak melihat uangnya, kita bahkan tidak tahu apakah manajer itu benar-benar telah melakukan hal itu atau tidak. Namun kemudian apa yang kita katakan? ‘’Terima kasih banyak!’’. Dan kemudian kita melakukan usaha dengan berdasarkan perkataan si manajer. Tuhan berkata, ‘’Lakukan hal yang sama untuk-Ku, berterima kasihlah kepada-Ku bahkan sebelum kita melihat jawaban doamu!’’ Kenapa? Karena jika kita bersedia untuk percaya dan bersyukur padaNya, maka jawaban itu pasti akan datang.

Mulai sekarang kita bisa menutup setiap doa-doa kita dengan ucapan syukur karena apa yang telah kita minta itu telah diberikan, hanya saja belum dibukakan untuk orang lain bisa melihatnya.

Renungan hari ini

1. Pernahkah kita bersyukur di dalam doa-doa kita? Ucapan syukur seperti apa yang kita naikkan kepada Tuhan?

2. Apakah kita akan tetap mengucap syukur jika Tuhan berkata ‘’Tidak!’’ atas doa-doa kita?

Tindakan hari ini

Mari kita selalu mengucap syukur dalam segala hal.