Taat kepada Tuhan di Tengah-tengah PerubahanSampel
Taat Ketika Dunia Berputar-putar
Tentu bukan hanya saya satu-satunya yang bergumul untuk menerima bahwa kita tidak bisa mengubah situasi-situasi sulit kita. Tentu, kita bisa membuat perubahan kecil untuk bekerja lebih keras atau makan lebih sehat, tetapi kebanyakan cobaan hidup yang terbesar tidaklah bisa dihindari. Bukannya hidup dengan taat sebagai pengikut Kristus di tengah-tengah cobaan, kita sering mendapati diri kita terganggu, berusaha untuk mengendalikan apa yang ada di sekeliling kita. Bukannya berfokus kepada Tuhan, kita melihat kepada diri kita sendiri untuk menyelesaikan kesukaran-kesukaran hidup.
Perubahan tidak pernah mudah. Dan terkadang, begitu pula dengan ketaatan. Ketaatan secara harafiah mengorbankan nyawa Yesus! Namun di dalam Kitab Suci kita belajar bahwa karena ketaatan yang rendah hati dari Yesus maka "Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama" (Filipi 2:9).
Filipi 2 berfokus kepada sikap Yesus, sesuatu yang seringkali merupakan aspek paling sulit untuk menaklukkan masa-masa sukar. "Mengapa ini terjadi kepadaku? Kapankah penderitaan ini akan berakhir? Saya pikir Tuhan mengasihiku, tapi aku tidak merasa dikasihi dan ini tidak adil!" Namun demikian, Alkitab berkata bahwa Yesus belajar untuk taat lewat apa yang Ia derita.
Kita perlu belajar apa artinya taat, bahkan ketika rasanya sulit. Sangat sulit. Inilah yang memberikan kita kesempatan untuk menjadi lebih menyerupai Yesus, yang menerima perubahan dari Tuhan yang tak terbatas menjadi seorang manusia yang memiliki sikap rendah hati, meski dia adalah Anak Allah. Bukannya meminta Allah untuk mengubah situasi kita, mintalah Allah untuk mengubah diri kita. Percayalah bahwa rencana-Nya lebih besar dari pada apa pun yang bisa kita pahami.
Yesus, ajar aku apa artinya belajar untuk taat dan menjaga sikap yang sesuai di dalam prosesnya. Terima kasih sudah menjadi teladan terbaik dari hal ini. Bantulah aku untuk bergantung kepada-Mu yang tidak pernah berubah dan bisa menjalani musim perubahan yang kuhadapi. Lewat itu semua, terima kasih bahwa aku sudah menjadi anak-Mu dan aku tidak sendirian di dalam perjalanan ini. Di dalam nama Yesus, Amin.
Rencana bacaan ini disediakan oleh Chuck Rosinski dari Compassion International, Rekan Hubungan Donor Sponsor Senior dan Pengacara Anak
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Tak peduli di musim kehidupan apa kita berada, Tuhan telah memanggil kita untuk mengikuti-Nya dengan taat. Namun bagaimana kita bisa dengan anggun menjalankan ketaatan kepada Tuhan di tengah-tengah perubahan yang penuh tekanan, menyakitkan, menakutkan atau melelahkan? Rencana bacaan 10 hari ini, ditulis oleh staf karyawan Compassion International, akan membantu Anda menjalankan panggilan Tuhan di dalam hidup Anda di tengah-tengah masa-masa yang menantang.
More