Berjalan Bersama Yesus (PENGUASAAN DIRI)Sampel
Belajarlah Pada Yesus
Tuhan Yesus berkata “Belajarlah kepada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati” (Matius 11:29). Untuk menghasilkan kualitas rohani yang lemah lembut dan rendah hati tentulah melalui fase penguasaan diri yang tidak sebentar dan mudah. Lemah lembut berarti kemampuan untuk tidak membalas, hati yang tidak keras tapi luwes kepada perubahan yang Tuhan inginkan. Lemah lembut juga berarti menyerahkan hak-hak kita. Sedangkan rendah hati berarti menganggap orang lain lebih penting dari pada diri kita dan rendah hati juga bisa berarti ketergantungan penuh kepada Allah.
Dalam 1 Timotius 3:2-5 disebutkan serentetan syarat penilik jemaat, hampir semuanya adalah persyaratan karakter yang membutuhkan pengendalian diri, seperti: Dapat menahan diri, sopan, bukan pemarah, pendamai, bukan hamba uang, dan sebagainya. Begitu pula syarat-syarat untuk menjadi diaken, Rasul Paulus menunjukkan hanya persyaratan karakter saja yang diperlukan seperti, tidak serakah, tidak bercabang lidah, dan bukan penggemar anggur. Demikian juga untuk para istri, Rasul Paulus menasihati; “Demikian pula istri-istri hendaklah…jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercaya dalam segala hal” (ayat 11).
Dalam suratnya kepada Timotius tersebut, Paulus juga menuliskan: “Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus jemaat Allah?” (ayat 5). Itu berarti juga bahwa kepemimpinan dan penguasaan diri kita di tengah-tengah keluarga mempengaruhi keberhasilan pelayanan atau pun pekerjaan kita di mana pun kita berada. Sebagian besar dari kita berhasil menguasai diri saat berada di gereja atau di tempat-tempat pelayanan lainnya, tetapi bukan saat di tengah keluarga. Seringkali mimbar dan aktifitas pelayanan merupakan tempat yang efektif untuk lari dan bersembunyi dari hal-hal yang kita sendiri tidak dapat kuasai, yakni diri kita sendiri. Untuk itu marilah kita datang dan belajar dari Tuhan Yesus karena hanya Dia-lah yang lemah lembut dan rendah hati.
Refleksi:
- Bagaimanakah sikap Anda terhadap keluarga Anda saat Anda berada di rumah? Apakah lebih baik atau lebih buruk?
- Sudahkah Anda menjadi teladan bagi anak-anak Anda atau pasangan Anda di rumah?
Praktek: Jika Anda ingin hidup Anda mempengaruhi sekitar Anda, jadilah teladan terlebih dahulu di dalam keluarga Anda sendiri!
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Ketika Roh Kudus menjadi penguasa tunggal dalam hidup kita, maka hidup kekristenan kita harus selaras dengan nilai kerajaan Allah. Dan untuk menghidupi nilai-nilai kerajaan itu diperlukan usaha yang tekun untuk terus mengalahkan karakter manusia lama yang bertentangan dengan firman Tuhan. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kali ini, kita akan menggali bagaimana cara untuk memiliki penguasaan diri dan menyelaraskannya dengan karakter Kristus.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Gereja Bethany (Singapura) karena menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/