Berjalan Bersama Yesus (PENGUASAAN DIRI)Sampel

Berjalan Bersama Yesus (PENGUASAAN DIRI)

HARI KE 1 DARI 7

Mencukupkan Diri

Merasa cukup itu bukanlah hal yang mudah. Dalam dunia modern yang serba konsumtif ini, manusia cenderung untuk mengikuti tren agar tidak ketinggalan. Kita memerlukan banyak hal baru yang tiap hari menggoda kita: Busana baru, mobil baru, gadget baru, dan lain-lain. Ini membuat merasa cukup menjadi sulit karena pada dasarnya sifat manusia adalah ingin lebih dan lebih lagi: lebih cantik/tampan, lebih kaya, lebih dihormati, dan lain-lain.

Paulus mengatakan bahwa ia “belajar mencukupkan diri.” Tentunya Paulus tidak belajar ini di sekolah formalnya, tetapi dari pengalaman. Pengalaman telah mengajarnya untuk mencukupkan diri dalam keadaan. Dia pernah kekurangan dan pernah juga berkelimpahan. Pada suatu waktu, ia pernah kelaparan dan pada kesempatan yang lain, ia pun pernah merasa kenyang. Itu semua menjadi pelajaran baginya untuk mencukupkan diri. Mencukupkan diri di sini bukan berarti cukup segalanya, karena tidak mungkin keadaan kekurangan bisa kita katakan cukup. Mencukupkan diri berarti puas.

Kepuasan sejati memang sulit untuk dipelajari, tetapi bukan suatu yang mustahil. Kita bisa belajar. Bagaimana cara kita mencukupkan diri? Bagaimana kita bisa puas padahal banyak hal yang secara lahiriah tidak memuaskan kita: Bergumul mencari pasangan, pasangan yang keras, anak-anak yang tidak mau taat, pekerjaan yang tidak sesuai harapan, dan lain-lain? Jawabannya, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:6-7). Berdoa dengan penuh rasa syukur saat kekurangan maupun kelebihan, saat lapar ataupun kenyang menjadi kunci kita bisa merasa puas dengan Tuhan. Damai sejahtera dari Allah itulah kepuasan sejati. Dan damai sejahtera itulah yang memelihara hati dan pikiran kita.

Refleksi: 

  1. Apakah yang membuat Anda sulit untuk puas, mencukupkan diri? Mengapa demikian?
  2. Apakah yang Anda lakukan demi memuaskan diri Anda? Apakah berhasil?

Praktek: Belajarlah terus untuk mencukupkan diri dalam segala hal. Itulah yang dikehendaki Allah.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Berjalan Bersama Yesus (PENGUASAAN DIRI)

Ketika Roh Kudus menjadi penguasa tunggal dalam hidup kita, maka hidup kekristenan kita harus selaras dengan nilai kerajaan Allah. Dan untuk menghidupi nilai-nilai kerajaan itu diperlukan usaha yang tekun untuk terus mengalahkan karakter manusia lama yang bertentangan dengan firman Tuhan. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kali ini, kita akan menggali bagaimana cara untuk memiliki penguasaan diri dan menyelaraskannya dengan karakter Kristus.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Gereja Bethany (Singapura) karena menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/