Berjalan Bersama Yesus (PENGUASAAN DIRI)Sampel
Mengatasi Musuh
Acap kali, persaingan dalam dunia kerja dan usaha menyebabkan perseteruan. Orang jadi memiliki “musuh” sadar ataupun tidak. Keberadaan musuh itu menjadi ancaman terhadap eksistensi seseorang sehingga harus dikalahkan. Orang bisa melakukan segala cara untuk mengalahkan musuh, baik cara-cara yang keras maupun yang halus. Mungkin, “musuh” itu dianggap membahayakan posisi tertentu, merendahkan keberadaan kita, menyakiti hati kita dan lain-lain. Dan cara untuk melawan mereka adalah dengan membalas.
Memang upaya mengatasi musuh itu sekilas merupakan hal yang wajar dan manusiawi. Kita berpikir, bahwa karena mereka telah menyakiti kita, makan mereka pantas untuk mendapatkan balasannya. Namun, apa yang tampak wajar dan manusiawi itu ternyata tidak selalu benar. Mengapa?
Ternyata, upaya kekerasan yang banyak dilakukan, baik secara terbuka maupun secara halus tersebut sama sekali tidak mengatasi perseteruan. Sebaliknya, upaya tersebut justru menambah jumlah musuh dan menambah kualitas kebencian. Luka-luka yang terjadi tidak semakin sembuh, malahan semakin terbuka.
Api ternyata tidak bisa dikalahkan dengan api, demikian juga dengan kekerasan dikalahkan dengan kekerasan. Alkitab memberikan solusi yang berbeda dengan yang biasa kita lakukan sebagai manusia. Alkitab mengajar kita untuk mengalahkan kekerasan dengan kelembutan. Tampak aneh memang, tetapi itulah jalan Tuhan. Itulah yang Tuhan kehendaki untuk kita dapat menghadapi musuh dengan benar. Kemenangan yang kita upayakan bukanlah kemenangan atas orang yang telah menyakiti kita, melainkan atas diri kita sendiri. Tidak akan pernah ada kemenangan dengan kekerasan. Yang justru ada adalah kebencian dan permusuhan yang semakin dalam. Kita akan hidup dalam kemenangan yang sesungguhnya jika kita mampu mengalahkan segala hawa nafsu amarah, kebencian, dan dendam. Kita akan menang jika kita mau mengampuni. Jadi, teruslah berjuang mengalahkan diri sendiri.
Refleksi:
- Bagaimana Anda menyikapi konflik? Apakah konflik dapat mengakibatkan permusuhan?
- Seberapa sulit kah mengampuni orang yang kita anggap musuh atau orang yang memusuhi kita?
Praktek: Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. Mengalahkannya menjadi kemenangan terbesar kita!
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Ketika Roh Kudus menjadi penguasa tunggal dalam hidup kita, maka hidup kekristenan kita harus selaras dengan nilai kerajaan Allah. Dan untuk menghidupi nilai-nilai kerajaan itu diperlukan usaha yang tekun untuk terus mengalahkan karakter manusia lama yang bertentangan dengan firman Tuhan. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kali ini, kita akan menggali bagaimana cara untuk memiliki penguasaan diri dan menyelaraskannya dengan karakter Kristus.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Gereja Bethany (Singapura) karena menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/