Ingin Sukses?Sampel

Ingin Sukses?

HARI KE 6 DARI 7

Kembangkan Talenta Anda

Salah satu perumpamaan yang sering menjadi sumber inspirasi etos kerja dan tolak ukur kesuksesan orang Kristen adalah perumpamaan tentang talenta. Dalam bahasa Yunani, kata ‘talenta’ berasal dari kata ‘talanton’ yang artinya unit pengukuran berat khususnya untuk emas dan perak. Dalam zaman Perjanjian Baru, sebuah talenta adalah unit pengukuran terbesar untuk uang. Menurut para sejarawan, satu talenta diperkirakan setara dengan upah gaji pekerja biasa selama 20 tahun pada zaman itu. Berdasarkan informasi sejarah ini, bisa kita simpulkan bahwa sebuah talenta adalah sejumlah uang yang sangat besar pada zaman itu.

Kemudian, pada abad ke-15, orang Inggris mulai memakai kata ‘talenta’ untuk mengartikan suatu kemampuan berpikir atau bakat lainnya yang diberikan kepada seseorang oleh Tuhan semenjak lahir untuk dikembangkan. Pemakaian kata talenta dalam Bahasa Inggris ini, yang sampai sekarang kita pakai, dipengaruhi kuat dari perumpamaan talenta di Matius 25.

Berdasarkan konteks asli kata talenta, satu hal penting yang kita lihat adalah bahwa talenta yang diberikan oleh Tuannya adalah sebuah kepercayaan untuk mengembangkan hartanya, bukan sebuah upah. Dalam poin ini juga, kita melihat bahwa kepercayaan yang diberikan berbeda-beda untuk tiap hambanya. Contoh talenta-talenta yang berbeda: Bakat, peluang untuk bekerja dan berusaha, karakter yang dikembangkan di dalam keluarga, bahkan minat dan hobi yang diberikan kepada kita sejak lahir.

Kita perlu belajar bahwa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita adalah mengembangkan talenta-talenta kita untuk menjadi berkat bagi orang lain seperti contoh yang baik dari hamba pertama dan kedua. Standar kesuksesan di sini sangat berbeda dari tolak ukur dunia. Dunia lebih menekankan kepada kedudukan, pangkat, dan harta. Bagi Tuhan, standar yang digunakan adalah sikap hati kita dalam mengupayakan kepercayaan itu. Kita tidak boleh mencontoh hamba ketiga yang menimbun talenta yang dititipkan tuannya di dalam tanah. Ini seperti yang sering kita lakukan ketika membanding-bandingkan talenta kita dengan orang lain dan kemudian merasa kurang atau merasa tidak ada apa-apanya dan menjadi malas untuk mengembangkan talenta yang telah Tuhan berikan. Menimbun talenta sesungguhnya berakar dari suatu kesombongan hati yang sangat tidak disukai oleh Tuhan.

Marilah kita mengelola apa yang Tuhan percayakan sebaik mungkin semasa masih ada waktu dan peluang yang Tuhan berikan.

Refleksi:

  1. Apakah kita sudah menjadi hamba yang baik dalam menjalankan tugas kita untuk mengembangkan talenta yang dipercayakan dalam hidup kita?
  2. Mari kita renungkan saat-saat dimana kita merasa tidak berbakat seperti orang lain dan menjadi malas. Hal-hal apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya?

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 5Hari 7

Tentang Rencana ini

Ingin Sukses?

Tuntutan untuk sukses ada di berbagai aspek kehidupan kita. Mulai dari kehidupan di keluarga, pergaulan, pelayanan, karir di dunia kerja; kita berlomba-lomba mengejar kesuksesan. Namun, sudahkah kita mengerti makna sebuah kesuksesan di mata Tuhan? Apa yang menjadi standar dan tolok ukur dari kesuksesan yang kekal? Melalui renungan ini, kita belajar untuk mengenal hati Tuhan bagi kita, sehingga setiap langkah kita menuju kesuksesan tidak menjadi sia-sia.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada The Channel Young Pro bersama dengan Bethany Church (Singapura) untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/ministrychannel