Menghadapi Pencobaan - Pelajaran Dari Kitab MatiusSampel

Jawab PanggilanNya: Jadi MuridNya Yang Menunjukkan Belas Kasih

Seringkali Tuhan memakai pencobaan sebagai cara yang Ia gunakan untuk menarik perhatian penuh dari kita akan suatu hal tertentu. Kenyamanan dan kesibukan kita sehari-hari tanpa kita sadari dapat mengalihkan pusat perhatian kita dari apa yang Tuhan ingin sampaikan. Ketika pencobaan datang, hendaknya pertanyaan pertama yang keluar di hati kita ialah, “Apa yang ingin Tuhan sampaikan melalui keadaan ini?” Begitu kita memiliki sikap hati yang ingin mencari tahu isi hati dan kehendak Tuhan, maka akan lebih mudah bagi kita untuk melihat tujuan akhir dari pencobaan ini. Tuhan berbicara dalam dan melalui segala keadaan, termasuk dalam pencobaan, walaupun seolah-olah Ia diam. Perhatikan keadaan kita dan apa yang sedang terjadi, kita akan dapat menangkap maksud Tuhan dari sana.

Tuhan dapat menggunakan pencobaan untuk melembutkan hati. Dengan demikian kita jadi lebih mudah untuk memutuskan mengikuti kehendakNya tanpa ragu atau banyak tanya. Selain itu pencobaan juga meremukkan ketinggian hati, sehingga kita dibentuk agar menjadi rendah hati. Pencobaan pun menghancurkan kesombongan kita, agar kita lebih memiliki belas kasih bagi orang lain. 

Apa yang kita alami akan menjadi pengalaman mahal yang dapat menolong kita dalam melayani orang-orang yang mengalami kesusahan. Waktu kita melayani mereka, kita bisa merasakan apa yang mereka rasakan karena kita telah mengalaminya (walaupun mungkin dalam bentuk masalah yang berbeda). Kesengsaraan dalam pencobaan melatih kepekaan kita akan kebutuhan orang lain. Banyak orang memiliki kebutuhan yang tak terucapkan oleh mereka. Hanya orang-orang yang telah mengalami kesengsaraan yang dapat merasakannya. Karena itu, jadikan suatu kehormatan bagi kita bila kita mengalami pencobaan, karena Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menjadi perpanjangan tanganNya menjangkau orang-orang yang belum terjangkau.

Tuhan menghendaki kita menjadi murid sejati – yaitu yang mengikuti teladanNya terutama dalam menjangkau orang-orang yang membutuhkan Dia. Jika kita sibuk dengan diri kita sendiri, maka kita tidak akan pernah menjangkau orang-orang yang membutuhkan Tuhan. Jika kita mengalami pencobaan, berarti Tuhan sedang memanggil kita untuk lebih bersungguh-sungguh dalam panggilan kita. Jawab panggilanNya.