Jangan Kuatir Tentang Apapun Juga

Waktu kita dihadapkan dengan pencobaan, satu hal yang biasanya datang tanpa diundang ialah kekuatiran! Kekuatiran datang karena yang kita lihat biasanya ialah keadaan yang bertentangan atau bertolakbelakang dengan harapan dan rencana yang kita bayangkan. Firman Tuhan mengingatkan untuk tidak kuatir akan kebutuhan kita, karena kekuatiran tidak akan membuat keadaan menjadi bertambah baik, malah biasanya memperburuk kondisi hati dan kesehatan kita.

Setiap orang percaya yang telah ditebus Kristus dan diangkat menjadi anakNya ialah milik kepunyaanNya. Karena kita anakNya, maka segala kebutuhan kita menjadi tanggung jawab Bapa di Surga. Saat kita menghadapi pencobaanpun, Tuhan tidak melalaikan tanggung jawabNya atas kita. Ingatlah bahwa kita adalah anak yang sangat dikasihiNya.

Pencobaan melatih kita untuk memandang segala sesuatu dari sudut pandang Bapa di Surga. Kesulitan yang kita hadapi akan membuat kita mengerti bahwa hidup ini lebih dari sekedar hal-hal yang bersifat fisik semata, seperti makanan dan pakaian. Ada perkara yang lebih berharga di mata Allah, yaitu hidup kita sebagai anakNya. Bagi Bapa, memenuhi segala kebutuhan sehari-hari kita bukanlah hal yang sukar. Ia bahkan tahu setiap kebutuhan kita secara terperinci. Tuhan tentu saja merencanakan hidup yang berkecukupan, bahkan berkelimpahan bagi kita. Pencobaan mengubah paradigma kita tentang arti kecukupan dan kelimpahan. Artinya tidak lagi dititikberatkan pada bentuk kekayaan jasmani maupun jumlahnya atau besar-kecilnya, tapi lebih kepada hidup yang penuh – yaitu hidup yang memenuhi rencana Allah. Dua hal yang Tuhan perintahkan agar hidup kita penuh: cari Kerajaan Allah, dan hidup benar. Dua hal ini adalah bagian dan tanggung jawab kita. Sementara pemeliharaan hidup kita ialah bagian dan tanggung jawab Tuhan.

Jangan kuatir! Setiap hari Tuhan menyediakan anugrahNya untuk kita menjalani hidup. Kita tidak pernah kekurangan segala sesuatu yang baik dari Tuhan. Bahkan Ia menyediakan yang terbaik bagi orang-orang yang dikasihiNya.