Menemukan Kebahagiaan Dalam KristusSampel

Sukacita itu menular

Millie J. White menulis sebagai berikut: Beberapa tahun yang lalu, saya ingat akan satu hari dimana saya harus pergi ke kota untuk melakukan suatu tugas. Saya naik trem, yang cukup terisi penuh. Kursi di trem tersebut adalah kursi yang berbentuk panjang, jadi para penumpang saling berpandangan satu sama lain. Hari itu adalah hari yang suram, dan saya membayangkan bahwa semua orang akan pergi bekerja, tetapi tidak ada seorang pun yang terlihat bahagia.

Kemudian sebuah mujizat terjadi, seorang wanita naik ke atas trem itu sambil menggendong bayinya yang berumur 1 tahun. Bayi berambut pirang itu tersenyum dan melompat-lompat dan tertawa, Anda tahu apa yang dilakukan seorang bayi dalam keadaan seperti itu? Ia bertepuk tangan, tersenyum, melompat ke atas dan ke bawah. Dengan segera semua orang tertawa melihatnya dan bergabung dengan sang bayi dalam kebahagiaan.

Sukacita itu menular, seperti sebuah suntikan di lengan, dan kami semua tertawa dan bercakap-cakap seperti kepada teman lama. Akhirnya, seorang pria tua, yang kelihatannya tidak pernah tersenyum menoleh ke arah kami semua dan berkata, “Saudara-saudara, saya pikir saya perlu minum-minum, namun bayi ini telah menghibur saya.” Sang pria melambai ke arah bayi tersebut dan bayi itu membalas melambaikan tangan. 

Kejadian itu memberikan kehidupan dan arti kepada kata-kata ini setiap kali saya mengingat peristiwa ini, “Dan seorang anak kecil akan memimpin mereka.” Charles Dickens menulis, “Sulit untuk menjadi orang yang menular secara moral daripada secara fisik.”

Renungan: Hampir semua orang di dunia mempunyai bertubi-tubi masalah yang mereka pikul setiap hari. Hasilnya adalah dunia yang muram dan lesu. Sudah menjadi tugas orang Kristen untuk menebarkan sukacita surgawi kepada mereka semua itu. Contohlah seorang bayi atau seorang anak yang selalu bersukacita. Dan sukacitanya pun memberkati orang banyak. Jika kita sebagai orang Kristen menjadi orang Kristen yang selalu bersukacita, alangkah lebih besar dampaknya bagi banyak orang, karena sumber dan alasan kita bersukacita adalah Tuhan itu sendiri.

Tidak ada sukacita dalam kehidupan seperti sukacita berbagi. (Bill Graham)