Berjalan Bersama Yesus (IMAN)Sampel

Dari Iman Kepada Iman

Iman kita kepada Kristus dimulai saat kita percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Namun, iman tidak berhenti sampai di situ. Iman juga adalah tujuan kita, yaitu keselamatan jiwa kita. “Karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” (1 Pet. 1:9). Untuk mencapainya, kita memerlukan Tuhan Yesus sendiri sebagai penuntun kita. “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibr. 12:2). Jadi, Allah benar-benar menghendaki adanya relasi yang intim dengan Yesus dalam pengikutsertaan kita kepada-Nya.

Pertanyaannya, apakah Yesus benar-benar menjadi pedoman, teladan, dan tujuan hidup kita? Di manakah Dia berada dalam hidup ini? Ada di luar? Benarkah kita mengenal Dia? Acapkali kita lebih menjadikannya sebagai penjaga kita belaka. Banyak orang berharap dan memohon Dia untuk mengawal hidup kita, tetapi tidak menakhodai kapal kita. Dia kita minta menjaga hidup kita baik dari ancaman bahaya secara fisik, maupun menjaga hidup kita dari kekurangan materi. Dia lebih suka kita minta sebagai penjaga agar hidup yang kita jalani bisa lebih mudah. Demikiankah kita membangun relasi dengan Tuhan?

Jika kita ingin memiliki relasi yang benar dengan Bapa, kita harus melakukan dan memperlakukan hidup kita lebih dari itu. Dia bukanlah penjaga kita saja. Dia harus jadi nakhoda sekaligus juga destinasi kita. Yesus adalah pemandu yang membawa kita dalam kebenaran yang memerdekakan. Dialah yang mengarahkan kita menuju tujuan hidup yang sejati. Fokus kita adalah menjadi seperti Dia dalam segala hal. 

Hubungan setengah-setengah dengan Tuhan tidak akan menghasilkan apa pun. Bahkan mungkin kita sama sekali belum memiliki relasi apa pun dengan Bapa. Kita hanya pura-pura menjadi apa yang Dia mau, padahal kita sama sekali tidak menjadi apa-apa. Kita hanya membuang-buang waktu hidup kita. 

Refleksi:

1. Bagaimana perkembangan tahap iman Anda dengan relasi Anda dengan Tuhan? Apakah baru mulai?
2. Perkembangan apakah yang terjadi dengan iman Anda? Apakah proses menuju iman, keselamatan jiwa, kedewasaan itu sedang terjadi?

Praktek: Jadikanlah Kristus sebagai nakhoda hidup Anda bukan sekadar penjaga!