Berjalan Bersama Yesus (IMAN)Sampel

Berjalan Bersama Yesus (IMAN)

HARI KE 2 DARI 7

Iman dan Perbuatan

Kita mungkin bingung dengan pasangan iman dan perbuatan ini. Kitab Roma menegaskan, kita dibenarkan oleh iman, bukan oleh perbuatan. Sebaliknya, Yakobus menegaskan, iman tanpa perbuatan itu mati. Bahkan, ada yang memakai kedua bagian Alkitab ini untuk menentang ketaksalahan Alkitab. 

Ketika menghadapi pernyataan Alkitab yang tampak bertentangan, kita semestinya berusaha “mendamaikan”-nya. Artinya, kita bukan melihatnya sebagai pertentangan, melainkan melihatnya sebagai sesuatu yang saling melengkapi. Lalu, bagaimana iman dan perbuatan itu saling melengkapi? 

Misalkan ada seorang wanita yang menikah lalu hamil. Apakah ia akan santai saja, tenang-tenang dan tidak berbuat apa-apa, diam saja, menunggu kelahiran bayi itu begitu saja? Tentu tidak, bukan? Kehamilan itu dengan sendirinya mengubah pola makan, pola hidup, dan pola tidur. Seluruh pola hidupnya benar-benar berubah semenjak ia tahu akan kehamilannya. Sang ibu berubah dan menyesuaikan diri dengan kehamilan itu demi mempersiapkan kelahiran sang bayi. 

Orang beriman tidak jauh berbeda dibandingkan dengan ibu hamil di atas. Kita hamil oleh benih firman Allah, benih janji-janji Allah. Seperti ibu hamil itu, mustahil kita cuma tenang-tenang dan menunggu secara pasif penggenapan janji itu terjadi begitu saja seolah-olah jatuh dari langit. Iman itu, seperti kehamilan, tidak ayal mengubah seluruh pola dan gaya hidup kita. Bila tidak dirawat dan dijaga dengan “pola” yang benar, benih iman itu bisa gugur di tengah jalan, dan kita tidak akan ikut menyaksikan penggenapan janji Allah. Sebaliknya, iman menggugah kita untuk hidup seakan-akan janji itu sudah berada dalam genggaman tangan. Karenanya, kita hidup sungguh-sungguh. Iman itu kita buktikan lewat perbuatan-perbuatan kita. Perbuatan kita adalah bukti iman kita. Pengakuan saja tanpa tindakan nyata menjadikan pengakuan itu sebagai isapan jempol saja. Bertindak tanpa pengakuan menjadikan pelakunya sebagai orang yang malang.

Jadi, iman harus dilengkapi dengan perbuatan dan perbuatan menjadi bukti iman kita.

Refleksi:

  1. Apakah Anda beriman kepada Tuhan Yesus Kristus? Apakah yang Anda lakukan sebagai bukti iman Anda?
  2. Bagaimana perbuatan Anda bisa berdampak pada iman seseorang?

Praktek: Anda beriman? Jangan duduk-duduk saja—bertindaklah! 

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Berjalan Bersama Yesus (IMAN)

Kunci utama dari kehidupan berjalan bersama Tuhan Yesus adalah iman. Dengan iman, maka kita tahu kemana Tuhan akan menuntun langkah-langkah hidup kita. Iman itu pula yang memampukan kita untuk mengalami kemenangan sekalipun apa yang di lihat mata adalah berbeda. Renungan ini akan memberikan kita pewahyuan dan kesegaran baru tentang iman yang sejati di dalam Kristus. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kita akan belajar menjadi orang percaya yang semakin bertumbuh setiap hari lewat firman Tuhan.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapura) untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/