Semakin Mengenal KristusSampel

Semakin Mengenal Kristus

HARI KE 3 DARI 4

Mengenal Kristus Sebagai Tujuan Utama Hidup

Ada banyak hal yang seringkali menjadi sumber kebanggaan dalam hidup kita. Bagi sebagian dari Anda, mungkin kesuksesan dan pencapaian yang menjadi sumber kebanggaan Anda. Ada juga yang menganggap anak Anda yang berprestasi dan hidup benar sebagai sumber kebanggaan Anda. Paulus pun dari kacamata luar memiliki banyak hal yang bisa ia banggakan.

“Disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat”. – Filipi 3:5-6

Bagi orang Yahudi, latar belakang seperti Paulus sangat dihormati baik dari segi latar belakang lahiriah di mana ia merupakan Yahudi tulen (tanpa campuran), dari suku Benyamin (suku dari mana raja pertama mereka, Saul, berasal). Dari segi pendidikan dan pembelajaran kitab Taurat, Paulus dapat dikatakan berada di level tertinggi, bahkan sampai menganiaya para pengikut Kristus yang diyakini para orang Yahudi waktu itu sesat karena Yesus tidak memenuhi ekspektasi mereka sebagai Mesias.

“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” – Filipi 3:7-8

Menariknya, setelah mengenal Kristus, Paulus menganggap semua yang ia banggakan sebelumnya sampah dan kerugian. Ia menemukan yang jauh lebih berharga dan yang merupakan keuntungan yang sesungguhnya, yaitu pengenalan akan Kristus.

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” – Filipi 3:10-11

Tujuan hidup Paulus adalah untuk mengenal Kristus, menjadi serupa dengan-Nya, dan memenuhi panggilan-Nya dalam hidup Paulus. Kristus adalah pusat seluruh hidupnya. Ia mau mengenal Kristus baik dalam kuasa kebangkitan-Nya dan juga persekutuan dalam penderitaan-Nya. Ia tidak hanya ingin Kristus versi Raja di atas segala raja, tetapi juga versi Hamba yang menderita. Ia pun mau menjadi serupa dengan Kristus sampai dalam kematian-Nya. Ia yakin bahwa ia akan beroleh kebangkitan dari antara orang mati karena iman kepada Kristus sehingga ia tidak takut akan kematian.

Dengan mata sepenuhnya tertuju kepada Kristus, Paulus meninggalkan dan melupakan segala yang dapat menjadi penghalang untuk ia dapat mengenal dan hidup serupa dengan Kristus. Seperti atlet yang fokus dalam latihan dalam perlombaan, Paulus memiliki fokus yang sama untuk mengenal Kristus. Saat ini, apakah yang menghalangi hubungan Anda dengan Kristus? Apa Anda mau menjadikan Kristus sebagai sumber kebanggaan Anda menggantikan apa yang sebelumnya menjadi kebanggaan Anda?

Firman Tuhan, Alkitab

Tentang Rencana ini

Semakin Mengenal Kristus

Menjadi pengikut Kristus bukanlah sekadar mengantongi "tiket keselamatan" dan hidup selalu terasa nyaman dan lancar. Ada harga yang dibayar untuk menjadi pengikut-Nya yang sejati, yaitu menyangkal diri dan memikul salib. Melalui renungan ini, kita mau belajar dari teladan Yesus selama hidup di dunia. Yesus adalah sosok yang rendah hati, penuh kasih, dan penuh kuasa. Tetapi Dia juga adalah sosok yang mengalami penderitaan selama hidup-Nya. Melalui Dia, kita dikuatkan untuk menghadapi penderitaan di dunia, karena Dia telah menang atas segalanya.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: jpcc.org