Semakin Mengenal KristusSampel

Berkat yang Tidak Terduga
Sejak kita kecil, orang tua kita seringkali mengingatkan, “Hati-hati, Nak. Jangan lari-lari, nanti jatuh.” “Jangan dekat-dekat dengan api kompor, nanti terbakar.” “Jangan makan cabai terlalu banyak, nanti sakit perut.” Kita secara alami sudah terlatih untuk menghindari rasa sakit dan penderitaan. Tentu saja, nasihat-nasihat tadi bermaksud baik dan berguna untuk melindungi kita dari bahaya serta konsekuensi yang tidak diinginkan.
Namun di sisi lain, kita jadi terbiasa untuk melihat bahwa penderitaan itu tidak baik. Hidup yang bahagia adalah hidup bebas dari penderitaan. Bahkan tidak jarang, di kalangan orang Kristen sekalipun, banyak yang percaya bahwa mengikuti Tuhan adalah jaminan hidup yang terus naik, tidak turun; penuh dengan berkat, serta dijauhkan dari penderitaan. Mari lihat surat Paulus kepada jemaat di Filipi, yang justru menunjukkan sebuah pandangan yang berbeda dari itu semua.
Surat Filipi ditulis oleh Paulus ketika berada di dalam penjara (Kisah Para Rasul 28:30-31) karena Kristus. Namun Paulus tidak berdalih dalam keadaannya yang tidak ideal untuk berhenti memberitakan Injil. Malah ia memakai keadaan tersebut untuk semakin memberitakan Injil dan membuat para orang percaya di luar sana berkata-kata tentang Firman Allah dengan tidak takut (Filipi 1:12-14). Menarik, bukan?
Terkadang ketika doa kita tidak terjawab, ketika kita kecewa kepada Tuhan, sebagian kita mungkin memilih untuk ngambek dengan Tuhan dengan berhenti doa atau pelayanan, tidak pergi ke gereja lagi, atau menjauhkan diri dari-Nya. Namun, respons Paulus justru kebalikannya. Ia menganggap penderitaan demi Kristus bukanlah sebuah penghalang hubungan dengan Tuhan, melainkan sebuah sukacita dan keistimewaan (privilege). Ia memahami bahwa kehidupan berjalan bersama Kristus bukanlah kehidupan mulus tanpa masalah, malah bisa jadi penuh dengan penderitaan namun Tuhan sanggup memakai penderitaan yang ia alami untuk memberitakan kebesaran-Nya serta kabar keselamatan-Nya lebih dahsyat lagi.
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” – Filipi 1:21
Yang menyebabkan Paulus dapat bersukacita dalam penderitaan yaitu tujuan tertinggi hidupnya adalah hidup untuk Kristus. Bila dapat memilih, ia lebih baik mati karena ia dapat langsung bersama dengan Kristus. Namun, ia tahu bila ia diberi kesempatan untuk hidup, maka ia akan memakai hidup tersebut semaksimal mungkin, bekerja menghasilkan buah, memberitakan Injil, dan senantiasa menguatkan para orang percaya. Hanya ketika hidup kita berpusat penuh kepada Kristus dan untuk Kristus, kita dapat menemukan sukacita, bahkan di tengah masalah atau penderitaan.
“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,” – Filipi 1:29
Sebagai orang percaya, penderitaan untuk Kristus adalah bagian dari perjalanan kita yang membentuk iman menjadikan kita semakin serupa dengan-Nya, dan membawa kita kepada pengenalan akan Kristus yang lebih dalam lagi. Penderitaan karena Kristus adalah sebuah berkat yang tidak terduga, sebuah keistimewaan, dan bila diresponi sesuai Firman-Nya, akan mendatangkan sukacita yang tidak dapat dijelaskan oleh akal budi. Dan, Allah pun menyediakan upah yang tidak ternilai bagi yang bertahan dalam pencobaan (Yakobus 1:12).
“Penderitaan adalah bagian inti dari iman Kristen. Bukan saja hanya melalui penderitaan Kristus menebus dosa kita, tetapi juga itu menjadi salah satu jalan utama kita menjadi semakin serupa dengan-Nya dan mengalami karya penebusan-Nya. Dan hal ini berarti, penderitaan kita, terlepas dari rasa sakitnya, penuh dengan tujuan dan berguna.” – Tim Keller
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Menjadi pengikut Kristus bukanlah sekadar mengantongi "tiket keselamatan" dan hidup selalu terasa nyaman dan lancar. Ada harga yang dibayar untuk menjadi pengikut-Nya yang sejati, yaitu menyangkal diri dan memikul salib. Melalui renungan ini, kita mau belajar dari teladan Yesus selama hidup di dunia. Yesus adalah sosok yang rendah hati, penuh kasih, dan penuh kuasa. Tetapi Dia juga adalah sosok yang mengalami penderitaan selama hidup-Nya. Melalui Dia, kita dikuatkan untuk menghadapi penderitaan di dunia, karena Dia telah menang atas segalanya.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: jpcc.org