Kunci BerbahagiaSampel
ADA DI PUSAT KEHENDAK TUHAN
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam (Mazmur 1:1-2)
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil (Mazmur 1:3)
Seorang ayah dari satu keluarga sedang berlibur dan menemukan sebuah papan besar bertuliskan, “Jalan Ditutup. Jangan masuk." Suami yakin jalan itu akan menghemat waktu mereka. Istrinya menolak, namun suaminya ngotot, Beberapa mil berhasil melakukan navigasi, dia mulai membual tentang bakatnya dalam membedakan. Senyuman bangganya segera tergantikan dengan keringat dingin pada melihat saat jalan menuju jembatan yang rusak. Dia memutar mobilnya balik dan menelusuri kembali jejaknya ke jalan utama. Ketika mereka tiba di tanda peringatan aslinya, dia disambut dengan huruf besar di belakang tanda itu, “Welcome back, stupid, Selamat datang kembali, orang bodoh!”
Terkadang kita terlalu percaya diri untuk memecahkan masalah atau memperbaiki masalah, namun kita mengecewakan diri sendiri. Keyakinan hanya akan baik jika objeknya ditempatkan. Saat menjalani hidup, orang bijak menaruh keyakinannya pada Tuhan Yang Mahakuasa dan tidak berubah.
Hae Woo dipenjara di kamp kerja paksa di Korea Utara karena kabur ke China. Ia disiksa, baik secara fisik oleh para penjaga yang kejam maupun oleh kerja paksa yang berat. Lantai yang sedingin es bersama tikus dan kutu. Namun, setiap hari Allah menolongnya, termasuk menunjukkan kepadanya tahanan mana yang perlu ia dekati agar ia dapat menceritakan tentang imannya.
Setelah dilepas dari kamp itu dan pindah ke Korea Selatan, Hae Woo mengingat kembali pengalamannya di penjara dan menyimpulkan bahwa Mazmur 23 menjadi rangkuman dari pengalamannya di sana. “Walaupun saya merasa benar-benar berada dalam lembah kekelaman, saya tidak takut apa pun. Setiap hari Allah menghibur saya. Waktu itu kondisi saya sangat menyedihkan, tetapi saya tahu…saya akan mengalami kebaikan dan kasih Allah.”
Kisah Woo sangat menguatkan kita. Meskipun situasinya sangat buruk, ia tetap merasakan kasih dan pimpinan Allah, dan Allah menguatkan serta mengenyahkan rasa takutnya. Jika kita mengikut Yesus, Dia akan menuntun kita dengan lembut melewati masa-masa yang sulit. Kita tidak perlu takut, karena “[kita] akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa” (23:6).
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Setiap manusia menginginkan untuk bisa mencapai kebahagiaan. Namun seringkali manusia tidak bisa mencapai kebahagiaan yang sejati. Kebahagian sejati hanya ada di dalam Tuhan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: bcs.org.sg