Mengikut Yesus Sepenuh HatiSampel
Hidup yang Berserah Penuh Kepada Tuhan
Siapakah Yesus menurut Anda? Tanpa Anda sadari, Anda menjawab pertanyaan ini setiap hari melalui apa yang Anda percaya dan lakukan. Jika Anda benar-benar memercayai Yesus sebagaimana Ia katakan tentang diri-Nya, itu akan berdampak terhadap cara Anda menjalani kehidupan.
Yesus menanyakan hal yang sama kepada para murid-Nya di daerah Kaisarea Filipi: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan yang lain lagi mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Matius 16:13b-16). Dan kemudian Yesus menegaskan jawaban Petrus dan mengatakan bahwa pernyataan yang ia ucapkan datangnya bukan dari manusia, melainkan dari Bapa-Nya di surga (Matius 16:17).
Apakah Anda menganggap Yesus sebagai sekadar nabi, guru yang baik, tokoh sejarah dua ribu tahun yang lalu, atau sebagai Juru Selamat (Mesias) dan Tuhan? Dan bila Anda menganggap Yesus sebagai Juru Selamat dan Tuhan, apakah implikasinya bagi kehidupan Anda sehari-hari? Satu implikasi signifikan dari Kristus sebagai Tuhan dalam hidup Anda sesungguhnya adalah: hidup Anda bukanlah lagi milik Anda sendiri, melainkan milik Kristus.
Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuh kamu semua adalah bait Roh Kudus yang tinggal di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! – 1 Korintus 6:19-20 TB
Kita diselamatkan oleh anugerah Allah, namun pemberian Allah tersebut didapatkan dari pengorbanan Kristus.
Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri. – Efesus 2:8-9 TB
Anugerah diberikan Allah tanpa usaha kita manusia, namun tidak menjadikannya murahan. Dietrich Bonhoeffer menyatakan, “Anugerah yang murah (cheap grace) adalah memberitakan pengampunan tanpa pertobatan, baptisan tanpa disiplin gereja; anugerah tanpa pemuridan, anugerah tanpa salib, anugerah tanpa Yesus Kristus yang hidup.” Sebaliknya, anugerah itu mahal dan bernilai (costly grace) karena memanggil kita untuk mengikuti Yesus Kristus, anugerah bernilai karena mengorbankan nyawa Kristus, dan itu menjadi anugerah karena memberikan manusia hidup yang sejati. Anugerah itu bernilai karena mengutuk dosa dan adalah anugerah karena membenarkan pendosa.
Mungkin Anda mengatakan bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, namun masih menunda untuk taat terhadap firman yang telah Anda ketahui. Kebenarannya adalah iman dan ketaatan tidak terpisahkan. Hanya orang yang percaya yang taat, dan hanya orang yang taat yang percaya. Only he who believes is obedient, and only he who is obedient believes. Ketika Anda taat, Anda menjadi semakin percaya. Ketika Anda percaya, Anda menjadi semakin taat.
Yesus kemudian menyatakan kepada para murid bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Matius 16:21). Yesus memberikan gambaran Mesias yang berbeda dengan ekspektasi para murid dan seluruh orang Yahudi pada saat itu. Mereka mengharapkan Mesias mereka datang sebagai raja, tokoh politik yang kuat yang akan membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi, dan mengembalikan kemuliaan kerajaan Israel seperti dahulu kala. Namun, Yesus malah menyatakan prediksi penderitaan dan bahkan kematian-Nya yang mendatang.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. – Matius 16:24 TB
Setelah kronologi pernyataan Petrus bahwa Kristus adalah Mesias dan Anak Allah (yang berarti adalah Tuhan), panggilan Yesus kepada para murid-Nya untuk mengikuti-Nya, menyangkal diri mereka, memikul salibnya bukanlah sekadar ajakan opsional. Ini merupakan perintah Kristus dengan otoritas penuh sebagai Tuhan. Kristus memanggil Anda untuk mengikuti teladan-Nya dan menyangkal diri Anda.
Apakah arti menyangkal diri di sini? Natur manusia selalu ingin mengutamakan dirinya sendiri. Manusia menganggap hidup adalah miliknya dan ia mau menjadi "tuhan" atas hidupnya. Menyangkal diri berarti kematian atas natur manusia tersebut, meninggalkan kehidupan yang lama, dan menjalankan kehidupan baru yang berserah penuh kepada otoritas Tuhan.
Hidup yang berpusat dan berserah penuh kepada Tuhan adalah hidup pengikut Kristus yang sejati. Pada hari ini, area manakah dalam hidup Anda yang belum Anda serahkan kepada Tuhan? Berdoalah, serahkan area tersebut, dan percayakan kepada Yesus. Ia adalah Tuhan yang memegang kendali atas kehidupan Anda dan senantiasa mau yang terbaik untuk Anda.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. – Yeremia 19:11 TB
Only he who believes is obedient, and only he who is obedient believes.
– Dietrich Bonhoeffer
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Matius 16:24). Sering kali sebagai orang percaya, kita berpikir bahwa mengikut Yesus hanyalah sebatas cara untuk mendapatkan tiket keselamatan. Tetapi pada Matius 16:24, Yesus mengajarkan bahwa setiap orang harus menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia. Kita memiliki standar hidup yang berbeda dari dunia dan hidup kita diubahkan untuk semakin serupa seperti Yesus di dalam proses perjalanan iman kita.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org