Allah Sedang BekerjaSampel

Kasih dan Pengampunan Yusuf Membawa kepada Rekonsiliasi dengan Keluarganya

Dari begitu banyak orang yang datang ke Mesir pada masa kelaparan, di antaranya adalah 10 kakak Yusuf. Yusuf langsung mengenali saudaranya, walaupun mereka tidak mengenali Yusuf. Apa yang pertama-tama ada di pikiran Yusuf? Secara manusia mungkin pikiran untuk balas dendam yang akan muncul pertama kali, namun Yusuf memiliki pikiran Tuhan: “Teringatlah Yusuf akan mimpi-mimpinya tentang mereka” – mimpi bahwa Tuhan memberi dia kuasa atas saudara-saudaranya (Kejadian 42:9; 37:5-10).

Jangan pernah beranggapan bahwa kitalah pusat dari rencana Tuhan; Yesuslah yang selalu merupakan pusatnya. Sekarang, Yusuf memiliki kuasa untuk memaksa saudara-saudaranya untuk sujud menyembah kepadanya sesuai dengan mimpi-mimpinya 13 tahun yang lalu, namun Yusuf mengetahui bahwa bukan itulah maksud Tuhan.

Setelah 3 hari, Yusuf akhirnya secara tidak sengaja mendengar sesuatu yang dia perlu ketahui: “Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya” (Kejadian 42:21). Tuhan telah bekerja! Yusuf sangat terharu mendengar hal ini. Walaupun ini belum merupakan suatu pengakuan bersalah, setidaknya ini merupakan suatu indikator bahwa hati mereka tidak semakin keras, namun telah menjadi lebih lembut.

Dalam Kejadian 42:29-38, saudara-saudaranya kembali ke Kanaan untuk menjemput adik mereka Benyamin, namun mereka harus meninggalkan Simeon di Mesir sebagai jaminan. Awalnya Yakub tidak mengizinkan mereka membawa Benyamin, namun setelah semua persediaan makanan mereka habis, dia akhirnya mengirim anak-anaknya ke Mesir bersama Benyamin (Kejadian 43:1-15). Ketika Yusuf melihat Benyamin, Yusuf merespons dengan keibaan hati (Kejadian 43:16-34). Dalam Kejadian 44, Yusuf mengirim saudara-saudaranya kembali ke Kanaan dan bermaksud menguji mereka. Dia “mengancam” untuk menahan Benyamin sebagai budak, dan kemudian Yehuda memohon kepada Yusuf untuk menahan dirinya saja, sebagai ganti Benyamin.

Yusuf yang sangat terharu, tidak dapat menahan diri lagi. Dia telah menemukan apa yang dia cari. Tuhan telah mengubah saudara-saudaranya. Dia tidak perlu lagi menyembunyikan siapa dia sebenarnya. Yusuf sadar apa yang saudara-saudaranya telah lakukan kepadanya, dan saudara-saudaranya pun telah mengakui hal itu, dan Yusuf tanpa segan-segan menerima saudara-saudaranya dalam kasih. Dalam hal ini kita bisa melihat dua sisi dari pengampunan. Di satu sisi, Yusuf mengampuni mereka dan terbebas dari rasa benci dan pahit. Di sisi lain, setelah mereka mengakui kesalahan mereka dan membuktikan bahwa mereka sungguh-sungguh menyesal, Yusuf dapat kembali memperlakukan mereka sebagai saudaranya. Ketika Yakub meninggal 17 tahun kemudian, Yusuf mengingatkan mereka: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan” (Kejadian 50:20)