Allah Sedang BekerjaSampel

Pada awalnya hidup Yusuf sangatlah bahagia. Dia tampan. Dia adalah anak sulung Yakub melalui Rahel, dan karena itu dia menjadi anak kesayangan. Dia memiliki mimpi-mimpi yang hebat yang membuat dia merasa bahwa hidupnya begitu baik. Namun di usia 17 tahun, hidupnya berbalik 180 derajat. Dia dipaksa untuk meninggalkan hidupnya yang nyaman karena kakak-kakaknya membencinya, dan dia hidup dalam ketidakpastian. Dia dijual ke Potifar (yang melihat bahwa Tuhan membuat segala yang dilakukan Yusuf berhasil), difitnah dan dimasukkan ke dalam penjara. Namun dalam segala keadaan Yusuf tetap hidup benar di mata Tuhan, bergantung padaNya dan terus hidup jujur dan mempertahankan integritasnya.

Tangan Tuhan menyertai Yusuf. Tuhan memiliki maksud yang mulia atas hidupnya. Yusuf tidak mengerti mengapa Tuhan memilih jalan hidup yang seperti itu untuknya, namun Yusuf tidak goyah. Tuhan selalu memegang kendali. Yusuf memusatkan pandangannya pada Tuhan dan Tuhan memakai Yusuf secara luar biasa. Ini merupakan suatu pelajaran yang dapat membangkitkan semangat kita. Biarlah Tuhan memakai kita di manapun kita berada. Biarlah Tuhan memakai kita baik dalam susah maupun senang.

Ketergantungan Yusuf kepada Tuhan membawanya menjadi Seorang yang Berkuasa

Mimpi. Itulah yang berperan besar atas penolakan saudara-saudara Yusuf terhadap Yusuf (Kej 37:19-20) dan mimpi juga berperan penting dalam pengangkatan Yusuf menjadi penguasa. Walaupun Yusuf mengartikan mimpi dari juru minuman dan juru roti, menurut Yusuf, “Tuhanlah yang menerangkan arti mimpi” (Kejadian 40:8). Jika suatu mimpi memiliki arti, artinya itu datangnya dari Tuhan saja. Yusuf belajar untuk terus bergantung pada Tuhan saja.

Kejadian 41:1-8 menceritakan pada kita mengenai mimpi Firaun dan kegagalannya menemukan seseorang yang mampu mengartikan mimpi itu. Dalam ayat Kejadian 9-14, sang juru minuman akhirnya teringat akan Yusuf dan bagaimana Yusuf telah mengartikan mimpi-mimpi mereka di dalam penjara. Kemudian Firaun memanggil Yusuf untuk datang dan mengartikan mimpinya. Yusuf mengartikan mimpi Firaun, yang memberitahukan tentang 7 tahun kelimpahan di Mesir (Kejadian 41:29) dan diikuti dengan 7 tahun kekeringan (Kejadian 41:29). Yusuf melanjutkan dengan memberitahu Firaun tentang apa yang harus dilakukan (Kejadian 41:32-37).