Doa Yang BerkuasaSampel

Doa Orang Benar Sama Berkuasanya Seperti kuasa Tuhan Yesus yang kepada-Nya Kita Berdoa

Tidak ada unsur kuasa dalam doa itu sendiri, tapi doa menghubungkan kita dengan Allah yang berkuasa. Ketika kita berdoa, kita berkomunikasi dengan Allah yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi, yang mengundang kita ke dalam hadirat-Nya untuk menerima kasih karunia.

Dalam bukunya “Purpose in Prayer”, E. M. Bounds mengatakan: “Prayer can do anything that God can do.”

Mungkin sering kita bergumul dengan pernyataan tersebut karena banyak doa kita tidak dijawab. Kita berdoa kesembuhan untuk orang yang sakit, tapi orang tersebut malah meninggal dunia. Kita berdoa supaya orang-orang bertobat, tapi kita melihat mereka terus hidup dalam dosa. Kita berdoa agar orang-orang diselamatkan, tapi mereka tidak juga percaya pada Tuhan Yesus Kristus.

Kita tidak sadar, bahwa mungkin ada dosa yang belum kita akui atau mungkin kita kekurangan iman.

Atau mungkin juga Tuhan “menunda” jawaban doa kita supaya kita lebih rendah hati dan lebih bergantung pada-Nya. Waktu Elia berdoa supaya hujan turun, Tuhan tidak menjawab langsung. Perlu 7 kali diuji di bagian Elia sebelum awan pertama timbul dari laut.

Atau mungkin juga Tuhan menjawab “tidak” dengan alasan yang hanya Dia yang mengerti. Di sini, kita harus memercayai-Nya sebagai Allah yang Maha Tahu. Dia tahu semua faktor yang kita tidak tahu. Rancangan-Nya melebihi rancangan kita.

Masalahnya, ketika kita diperhadapkan pada jawaban doa yang “ditunda” atau “ditolak”, biasanya kita akan kecewa dan menyerah dan tidak berdoa lagi. Kita harus ingat bahwa doa menghubungkan kita dengan Allah yang Maha Kuasa, yang berfirman menjadikan langit dan bumi; Dia Allah yang berdaulat.