Pokok AnggurSampel
Memberi
Umat Tuhan dikenal karena kemurahan hati mereka yang luar biasa. Dalam kitab Kisah Para Rasul, kita melihat bahwa ketika orang-orang mulai membentuk komunitas berdasarkan jati diri Kristen mereka, mereka menganggap semua yang mereka miliki sebagai sumber daya bersama. Lihatlah apa yang dikatakan dalam Kisah Para Rasul 2:44-45: "Semua orang percaya berkumpul dan memiliki segala sesuatu yang sama. Mereka menjual harta benda dan milik mereka untuk diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan."
Bayangkan itu sebentar. Sekelompok orang dari berbagai latar belakang dan status sosial ekonomi berkumpul untuk membentuk komunitas baru. Musim dingin semakin dekat, dan beberapa anggota komunitas tidak memiliki pakaian hangat. Jadi, orang-orang mengumpulkan sumber daya mereka-beberapa memberikan kelebihan gaji mereka sementara yang lain membawa mantel ekstra yang mereka miliki-dan mereka menyediakannya untuk mereka yang membutuhkan. Atau mungkin ada rumah keluarga yang terbakar. Jadi, seorang pemilik tanah dalam kelompok menjual sebagian ladangnya, dan bukannya menyimpan uangnya di rekeningnya, ia menyumbangkannya kepada keluarga tersebut agar mereka dapat membeli rumah baru.
Saat ini, kemurahan hati yang radikal seperti itu sangatlah kuat. Ketika seluruh dunia tampaknya bersaing untuk mendapatkan uang dan sumber daya, umat Allah terus-menerus memberikannya. Mengapa? Karena Juruselamat kita selalu bermurah hati dengan diri-Nya sendiri. Ketika kita tidak layak menerima apa pun dari-Nya, Dia mengesampingkan status-Nya di surga untuk datang dan tinggal bersama kita di bumi. Ketika Dia sebelumnya tidak mengenal rasa sakit, kelelahan, atau kesedihan, Dia membuka diri-Nya untuk mengalaminya sehingga Dia dapat mengidentifikasikan diri-Nya dengan kita dalam kemanusiaan kita. Dia tidak menerima pujian dari dunia, tetapi seluruh dosanya sehingga kita dapat memiliki hubungan yang sempurna dengan-Nya lagi.
Inilah kemurahan hati tanpa pamrih yang mendorong para pengikut Yesus untuk memberi. Kita memberi melalui gereja untuk mendukung pelayanan (Filipi 4:15-18), kita memberi agar komunitas kita mendapatkan apa yang dibutuhkan (Kisah Para Rasul 4:33-35), dan kita memberikan waktu kita untuk membangun orang lain (Kisah Para Rasul 18:24-26).
Pertimbangkan bagaimana Anda memandang uang, sumber daya, dan waktu Anda. Apakah Anda telah memegangnya terlalu erat? Apa yang akan terjadi jika Anda hidup sebagai respons terhadap kemurahan hati Allah kepada Anda?
Doa
"Tuhan, perbarui pemahamanku tentang bagaimana Engkau tidak pernah menahan apa pun dariku, bahkan ketika aku dalam keadaan terburuk. Tolonglah aku untuk membuka tanganku dengan sumber daya yang aku miliki, karena aku tahu bahwa semua itu diberikan kepadaku oleh Mu sejak awal. Tunjukkanlah kepadaku bagaimana untuk menjadi lebih seperti Yesus dalam caraku memberikan apa yang aku miliki."
Tentukan dengan kecepatan Anda
Luangkan waktu untuk membaca dan merenungkan Markus 12:41-44. Pikirkan mengapa Yesus membandingkan orang yang memberi banyak dengan janda yang memberi sedikit. Apakah yang dapat Anda pelajari dari hal ini tentang apa yang sesungguhnya Allah pedulikan dengan pemberian kita?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Salah satu pertanyaan paling umum bagi orang-orang yang baru mengikut Yesus adalah, "Apa yang harus saya lakukan sekarang?" Seperti apakah mengasihi Dia, menaati-Nya, dan menjadi bagian dari komunitas orang percaya? Rencana bacaan ini memberikan kerangka kerja alkitabiah tentang bagaimana mengintegrasikan hubungan pribadi Anda dengan Yesus dan misi gereja.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Who am I? yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://whoamitoyou.com/contact?lng=in