Mengandalkan TuhanSampel

MENANGKAP PISAU YANG JATUH

Bagaimana sikap Anda ketika melihat sebuah rintangan dan risiko?

Ada pepatah yang mengatakan jangan menangkap pisau yang jatuh. Pisau jatuh berbicara tentang sebuah risiko besar, sedangkan menangkap adalah sebuah tindakan untuk mengambil sebuah risiko. Pepatah ini bisa menjadi benar bagi kebanyakan orang awam yang takut /tidak mau/tidak berani mengambil risiko, karena terlalu nyaman dengan zona nyaman. Menurut saya pepatah ini kurang lengkap, sebab sesungguhnya ada banyak cara untuk menangkap pisau yang jatuh tersebut menurut keahlian dan kebutuhan, artinya risiko tersebut dapat dikelola dengan hikmat dan ketekunan.

Seorang pejuang yang takut akan Tuhan (pengambil risiko) akan melihat risiko (pisau jatuh) dari sudut pandang lain (iman) dan mereka akan memandang bahwa di balik risiko selalu terdapat kesempatan yang dapat dipakai Tuhan sebagai cara untuk memberkati orang yang takut dan hormat kepadaNya. Bersama dengan Tuhan, para pejuang telah terlatih dan berlatih menghadapi rintangan dan dimampukan untuk mengambil risiko dan memanfaatkan situasi risiko sebagai kesempatan untuk mendapatkan kemasyhuran (popularitas) dan kehormatan, seorang pejuang ketika melihat kejatuhan.

Pisau (risiko) mungkin akan menangkap pisau jatuh dengan menggunakan lembaran kayu (mengelola risiko) agar pisau yang terjatuh tadi dapat menancap di lembaran kayu tanpa melukai.

Seorang pejuang akan mengelola risiko dengan Hikmat Tuhan sebagai buah mengandalkan Tuhan, mengelola risiko dengan kekuatan dari Tuhan. Dengan hikmat dan kekuatan dari Tuhan maka dia akan mampu melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang memberinya kekuatan.

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13