Mengandalkan TuhanSampel

PERCAYA KEPADA TUHAN

Iman kepercayaan adalah sesuatu sikap hati yang ketika Anda sudah putuskan, Anda tidak perlu lagi melakukan uji kelayakan terhadap Tuhan dengan menanyakan banyak hal untuk membuktikan bahwa Tuhan mencintai kita, bahwa Tuhan sungguh mempedulikan kita, membuktikan bahwa Dia sungguh berkuasa dan sanggup untuk memenuhi segala kebutuhan kita. Pertanyaan seperti ini ketika diperkatakan oleh orang yang setengah percaya adalah sama dengan meragukan kemampuan dan keberadaan Tuhan. Ini seperti seorang anak kecil dengan pengetahuannya yang terbatas mencoba memahami bagaimana orang tuanya dapat mencukupi kebutuhannya dengan berbagai pertanyaan "anak kecil" supaya anak tersebut dapat yakin bahwa orang tuanya sungguh dapat dipercaya dalam mencukupi kebutuhannya.

Pengetahuan manusia sangat terbatas, manusia tidak akan pernah mampu memahami penciptanya hanya dengan mengandalkan kekuatan dan pikirannya, seperti yang firman Tuhan katakan bagaimanakah sesuatu yang diciptakan dapat memahami yang menciptakannya?. “Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: ”Apakah yang kaubuat?” atau yang telah dibuatnya: ”Engkau tidak punya tangan!” Yesaya 45:9.

Iman percaya kepada Tuhan akan memberikan hasil optimal, ketika Anda percaya sepenuhnya dan tidak setengah-setengah, ketika Anda percaya dan terus menguatkan iman percaya kepada Tuhan di hadiratNya, maka Anda akan melihat apa yang belum pernah Anda lihat, mendengar apa yang belum pernah Anda dengar, mendapatkan visi yang belum pernah Anda dapatkan. Namun, ketika seseorang percaya setengah-setengah, maka orang tersebut akan menjadi suam-suam kuku dan dimuntahkan dari hadirat Tuhan, di luar hadirat Tuhan, seseorang akan menjadi makanan dan bulan-bulanan iblis si pembawa maut.

Yesaya 40:31a, “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru.”