Dalam Lembah KekelamanSampel
BERBICARA TENTANG YESUS
“Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” (Yohanes 11:25)
Dalam upacara pemakaman seorang jemaat, Pendeta Eloy Pacheco mengatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya sumber penghiburan yang abadi. Kemudian datanglah seorang wanita mendekati Pendeta Eloy dan berkata, “Pendeta seperti Anda semuanya sama saja. Yang selalu kalian bicarakan hanyalah Yesus, Yesus, Yesus!”
“Benar,” jawabnya ramah. “Namun, penghiburan seperti apa yang bisa Ibu berikan kepada keluarga yang sedang berkabung?”
Ibu itu terdiam sebentar, kemudian menjawab, “Anda benar. Setidaknya Anda mempunyai Yesus.”
Cepat atau lambat orang yang kita kasihi akan meninggal, dan kita ingin mendapatkan penghiburan. Pelukan, ungkapan bela sungkawa dan air mata, serta kehadiran seorang teman, dapat sedikit meringankan penderitaan yang begitu pedih. Namun, semua perbuatan ini tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita yang paling mendesak: Apa yang terjadi setelah kematian? Di manakah orang yang kita kasihi itu sekarang? Apakah kita akan dipersatukan kembali dengannya di surga? Bagaimana kita dapat memperoleh kepastian bahwa kita akan hidup kekal?
Jawaban atas semua pertanyaan itu ada pada Yesus Kristus. Dialah yang telah mengalahkan dosa dan kematian dengan wafat di kayu salib bagi kita dan bangkit dari kubur (1 Kor. 15:1- 28,57). Karena Dia hidup, semua yang beriman kepada-Nya akan hidup selamanya bersama dengan Dia (Yoh. 11:25).
Ketika orang yang percaya kepada Kristus meninggal, kita yang ditinggalkan dapat memperoleh penghiburan dan keyakinan di dalam Dia. Oleh karena itu, marilah kita tetap berbicara tentang Yesus.
Kita punya pengharapan, karena Kristus telah bangkit,
Kematian telah ditaklukkan oleh Anak Allah;
Kiranya kita dengan lembut menceritakan berita ini
Kepada mereka yang terluka dan berduka.
Dalam kehidupan dan kematian,
Yesuslah satu-satunya harapan kita.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Kita semua akan mengalami masa-masa di dalam “lembah kekelaman”. Ketika orang yang kita kasihi meninggal, kita mungkin bergumul dengan penyesalan, kemarahan, dan kepedihan mendalam yang tak terucapkan dengan kata-kata. Kita tidak perlu sendirian menanggung pergumulan-pergumulan berat ini. Daud menunjukkan kepada kita bagaimana menghadapi kelamnya lembah itu.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Our Daily Bread Asia Pacific yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://santapanrohani.org/