Dalam Lembah KekelamanSampel

Dalam Lembah Kekelaman

HARI KE 3 DARI 6

ALLAH BERKUASA ATAS BADAI

Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak. (Mazmur 29:4)

Ketika masih kanak-kanak, saya terpesona dengan kilat dan suara badai. Kedua hal ini selalu membuat saya memikirkan tentang Allah. Tatkala halilintar menggelegar, saya membayangkan bahwa saya sedang mendengar pasukan kereta kuda-Nya berderap-derap melintasi langit. Ketika kilat sambar-menyambar, saya merasakan kekaguman yang berpadu dengan rasa takut dan percaya.

Ketika masih menjadi mahasiswa seminari, ketika saya dan istri melihat ada badai yang mendekat, kami langsung mengejarnya dengan mobil agar kami dapat menikmati keajaiban badai itu dengan lebih jelas. Sekarang saya tidak terlalu berani lagi, tetapi melihat badai masih membuat saya memikirkan tentang kemuliaan dan kekuasaan Allah.

Mazmur 29 menggambarkan tentang badai yang dengan segala kedahsyatannya telah menyapu bersih laut Mediterania, meluluhlantakkan pegunungan, membabat habis hutan belantara, dan mencurahkan hujan segar di seluruh wilayah. Menjulang di atas semuanya itu, Allah bertakhta. Unsur-unsur dari hujan badai itu digambarkan sebagai “suara Tuhan”.

Pemazmur menutup bagian ini dengan meyakinkan kita bahwa Allah yang memegang kendali ketika Dia mengirimkan banjir sebagai penghukuman, juga memegang kendali ketika Dia mencurahkan hujan sebagai berkat. Melalui itu semua, Allah sedang bekerja untuk memberikan kekuatan dan kedamaian bagi umat-Nya. Allah Mahakuasa dan Mahamulia yang ada di balik badai itu memiliki tujuan akhir untuk kebaikan kita, dan Dia akan mencapai tujuan-Nya ini. Sungguh merupakan suatu penghiburan ketika mengetahui bahwa Allah sepertiitulah yang mengasihi dan memperhatikan kita!

Kilat badai di musim panas,
Halilintarnya menggelegar silih berganti,
Menyatakan betapa menakjubkannya Allah
Kuasa-Nya tak dapat kita sangkali.

Kita mengalami kedamaian—bukan kepanikan—
ketika kita mempercayai kuasa Allah.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Dalam Lembah Kekelaman

Kita semua akan mengalami masa-masa di dalam “lembah kekelaman”. Ketika orang yang kita kasihi meninggal, kita mungkin bergumul dengan penyesalan, kemarahan, dan kepedihan mendalam yang tak terucapkan dengan kata-kata. Kita tidak perlu sendirian menanggung pergumulan-pergumulan berat ini. Daud menunjukkan kepada kita bagaimana menghadapi kelamnya lembah itu.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Our Daily Bread Asia Pacific yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://santapanrohani.org/