Pembentukan Karakter Dari Kitab MazmurSampel

“Tuhan, Jika Aku Menyimpang…”

“Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.” (Mazmur 19:13 & 15)

Ini doa Daud yang dinyanyikan dalam bentuk mazmur. Daud paham bahwa mungkin ada momen dalam kehidupannya, dia tidak sadar kalau mungkin saja dia sudah agak melenceng baik dalam pikiran, sikap dan perbuatan. Itulah sebabnya Daud minta Tuhan ingatkan kalau dia sudah tidak lagi benar dalam pikiran dan keputusan-keputusan dalam hatinya.

Dalam proses ini, satu hal yang sangat diperlukan yaitu kerendahan hati untuk mengakui dengan mulut bahwa kita tidak mampu hidup dengan kekuatan dan hikmat manusia semata. Diperlukan tuntunan Roh Kudus langkah-demi langkah, ucapan demi ucapan dan keputusan demi keputusan. Kita tidak akan pernah tahu kapan waktu kedagingan kita menguasai cara menghadapi pasangan, anak atau rekan kerja di kantor. Ada kalanya, kita terjebak dengan ego, kesombongan atau kebencian sehingga itu mendatangkan jerat dan kerugian bukan hanya bagi kita namun juga bagi orang lain. Daud memahami hal ini sehingga ia berdoa dengan sungguh kepada Allah agar ucapan-ucapan yang keluar dari mulutnya tidak mendatangkan malapetaka. Percayalah, hanya Roh Kudus dalam kita yang mampu mengendalikan keadaan ini, dan membawa kita menjadi pemenang atas situasi-situasi sulit yang kita hadapi hari lepas hari.

Biar ini yang menjadi doa kita setiap saat: "Kiranya Engkau berkenan atas ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan."