Pembentukan Karakter Dari Kitab MazmurSampel

Konsekuensi

“Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.” (Mazmur 18:25-26)

Manusia adalah pribadi yang diberi kehendak bebas oleh Tuhan. Tuhan menciptakan manusia serupa dengan gambar-Nya. Satu hal yang berharga yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah mereka mempunyai pikiran, kehendak dan perasaan. Apa yang diperbuatnya adalah hasil dari proses pemikiran dan kehendak bebas yang Allah izinkan ada dalam manusia. Tetapi sebagai manusia dewasa, kita harus belajar bahwa segala yang dikerjakan atau diperbuat, baik yang tersembunyi atau terbuka, akan menghasilkan konsekuensi yang akan diterima kelak. Itu artinya kehendak bebas bukanlah sesuatu yang absolut yang kita bisa gunakan sesuka hati. Kehendak bebas bukan “privilege” yang bisa kita pakai untuk menyenangkan tubuh dan jiwa kita. Namun sebaliknya, kita perlu menguasai kehendak bebas itu dengan menundukkan diri kepada Allah saja.

Itulah sebabnya Musa berkata "Ajar aku Tuhan menghitung hari-hariku, supaya aku bisa semakin bijaksana dan berhikmat.” Karena Tuhan akan membalas kepada kita, sesuai dengan apa yang kita rancangkan dan kerjakan. Taburlah benih yang baik, entahkan itu dapat dilihat atau tidak dilihat, supaya kitapun akan menuai yang baik. Allah yang melihat hal-hal tersembunyi akan membalasnya kepada kita dengan terbuka.

Pelajaran ini penting untuk selalu kita pegang, bahwa akan selalu ada konsekuensi dari apapun yang kita lakukan di dunia ini. Jika kita memilih untuk hidup memberontak kepada Tuhan dengan mengabaikan segala firman-Nya, maka kita akan menerima ganjaran dari pilihan tersebut. Tetapi kasih Allah yang besar itu bisa mendatangkan kebaikan dalam hidup kita, jika kita memilih untuk menghidupi semua firman-Nya. Belajarlah mengasihi, mengampuni dan mengucap syukur dalam segala keadaan. Latih kehendak bebas yang kita miliki untuk selalu memuliakan Allah. Dengan demikian, kita akan menikmati buah dari apa yang kita pilih tersebut.