Injil Menurut PaulusSampel

The Gospel According To Paul

HARI KE 4 DARI 5

Bagaimana Seharusnya Orang Kristen Memberitakan Kabar Baik kepada Dunia?

Dalam khotbah Kristus dan para rasul, injil selalu diselingi oleh ajakan untuk bertobat. Namun ini bukan sekedar panggilan untuk berperilaku baik. Ini bukanlah suatu liturgi dari upacara dan sakramen keagamaan. Ini bukan suatu argumen untuk kepercayaan diri dan harga diri manusia. Ini bukanlah deklarasi bagi para pejuang budaya atau seruan untuk fanatis politik.

Ini bukanlah perintah untuk menaklukkan bumi. Ini bukan suatu filosofi moral yang rumit demi untuk mendapatkan pujian dan penerimaan dari elit intelek dunia, atau suatu kuliah tentang kejahatan dari perpecahan budaya dan ras. Ini bukanlah permohonan banding untuk "keadilan sosial." Ini bukanlah sebuah disertasi tentang masalah gender atau suatu resep untuk "budaya penebusan." Itu semua adalah penyimpangan atau gangguan dari injil sejati yang diberitakan oleh Paulus.

Salib Yesus Kristus adalah puncak dan fokus dari injil menurut Paulus: "Kami memberitakan Kristus yang disalibkan. Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus." Dan di dalam teologi Paulus, salib adalah simbol dari penebusan. "Kristus yang disalibkan" adalah sebuah pesan tentang penebusan bagi orang berdosa.

Seberapa penting kebenaran itu, atau seberapa penting bagi sang pembawa pesan untuk tetap pada titik ini? Membuat injil tentang sesuatu yang lain adalah penyimpangan dari Kekristenan yang alkitabiah. Ajaran Paulus tidak sedikit pun ambigu tentang ini. Inilah definisi dari apa yang dia maksud ketika ia berbicara tentang "injilku." Secara sederhana, injil adalah kabar baik bagi manusia yang terjatuh mengenai bagaimana dosa ditebus, bagaimana orang berdosa diampuni, dan bagaimana orang percaya dibenarkan oleh Allah. Dan misi dari gereja bukanlah untuk mendapatkan pujian dari dunia.

Banyak dari ahli strategi penginjilan terkenal dan praktisi terkemuka dari metodologi "misi" tidak menangkap hal sederhana itu. Mereka terus mendorong para penginjil muda untuk "melibatkan budaya" dan tunduk pada cara yang benar secara politis. Ketika mereka menerjemahkan nasihat itu ke dalam rencana tindakan yang nyata dan praktis, sering kali ternyata tidak lebih dari sekadar mencoba mengikuti mode—kelihatan keren adalah kunci pelayanan yang efektif.

Anda tidak akan menemukan hal seperti itu dalam nasihat Paulus kepada pendeta-pendeta muda. Sebaliknya, Paulus dengan jujur mengakui bahwa Injil adalah “untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan”.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3Hari 5

Tentang Rencana ini

The Gospel According To Paul

Penyelidik ahli dan pengajar Alkitab John Macarthur menjelajahi apa yang Rasul Paulus ajarkan tentang Kabar Baik tentang Yesus. Di dalam rencana bacaan 5 hari ini, Anda akan merenungkan beberapa pertanyaan penting, termasuk: Apakah Injil itu? Apa saja elemen penting dari pesannya? Bagaimana kita bisa yakin bahwa itu benar? Bagaimana seharusnya orang Kristen memberitakan kabar baik itu kepada dunia?

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada John MacArthur dan Thomas Nelson yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://bit.ly/2j1ESbU