Injil Menurut PaulusSampel

The Gospel According To Paul

HARI KE 1 DARI 5

Bagaimana Kita Bisa Dibenarkan Di Hadapan Allah?

Tak peduli kitab injil mana pun yang kita baca, pertanyaan yang sama itu selalu muncul. Tentu saja, mustahil untuk memahami injil sepenuhnya tanpa terlebih dahulu meninjau dilema kejatuhan manusia—dan dengan jujur mengakui semua penghalang yang tampaknya mustahil yang diletakkan oleh dosa di antara Allah dan orang berdosa.

Jika kita semua bersalah di hadapan Tuhan, tanpa alasan apapun atas dosa kita, bagaimana seseorang akan bertahan menghadapi penghakiman? Jika perbuatan baik tidak bisa menebus perbuatan jahat kita, bagaimana orang berdosa bisa diselamatkan dari kesalahan dan belenggu dosa? Jika Allah menuntut kesempurnaan dan kita sudah tidak sempurna dan tidak bisa diperbaiki lagi, apakah ada harapan bagi kita? Tentu, Dia dengan tegas berkata bahwa Dia "tidak akan membenarkan orang yang bersalah"; jadi apakah ini artinya kebinasaan kita sudah pasti? Bagaimana Allah yang adil membenarkan orang yang fasik?

Jawaban injil terhadap pertanyaan-pertanyaan itu berlawanan dengan arus pendapat pada umumnya. Setiap sistem kepercayaan yang dibuat oleh pikiran manusia menjawab pertanyaan-pertanyaan penting ini secara salah. Dalam satu atau lain cara, semua agama di dunia ini (dan semua ideologi politik dan teori sosial utama, dalam hal ini) mengajarkan bahwa orang perlu mendapatkan kebenaran bagi diri mereka sendiri melalui semacam sistem pahala.

Cara mereka mencapai ini sama banyaknya dengan jumlah dewa-dewa di dunia. Beberapa menekankan pada upacara dan ritual. Yang lain menekankan pada penyangkalan diri dan pertapaan. Di dunia barat paska modern, orang dengan mudah menciptakan suatu ilah imajiner yang bagi mereka dosa bukanlah perkara besar—beranggapan bahwa perbuatan "baik" mereka akan diperhitungkan di saat penghakiman dan dosa-dosa mereka akan diabaikan. Namun di sisi yang berlawanan ada banyak orang yang menganjurkan jihad atau ekspresi fanatik lainnya.

Salah satu dari ajaran Alkitab yang paling jelas adalah bahwa tak seorang pun dibenarkan di hadapan Allah karena usahanya sendiri—setidaknya bagi mereka yang menganggap dirinya benar. Orang percaya yang sejati dipersatukan dengan Kristus "karena iman," dan karenanya mereka juga "ada di dalam Kristus." Allah menerima mereka dan memberkati mereka atas dasar itu. Itulah bagaimana Dia "membenarkan orang fasik."

Dia yang memberikan hukum yang menghakimi kita juga memberikan kebenaran yang diperlukan untuk menyelamatkan kita. Dan itulah satu-satunya pahala yang kita perlukan untuk dibenarkan di hadapan-Nya.

Hari 2

Tentang Rencana ini

The Gospel According To Paul

Penyelidik ahli dan pengajar Alkitab John Macarthur menjelajahi apa yang Rasul Paulus ajarkan tentang Kabar Baik tentang Yesus. Di dalam rencana bacaan 5 hari ini, Anda akan merenungkan beberapa pertanyaan penting, termasuk: Apakah Injil itu? Apa saja elemen penting dari pesannya? Bagaimana kita bisa yakin bahwa itu benar? Bagaimana seharusnya orang Kristen memberitakan kabar baik itu kepada dunia?

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada John MacArthur dan Thomas Nelson yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://bit.ly/2j1ESbU